Lihat ke Halaman Asli

Indonesia Bersih dan Layak Huni di Tahun 2019

Diperbarui: 17 Juni 2015   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14171282091213378759

[caption id="attachment_338288" align="aligncenter" width="628" caption="Suasana Kompasiana Nangkring Bersama Kementerian PU & PR (Dok. Pribadi)"][/caption]

Bertepatan dengan memperingati hari bakti pekerjaan umum yang setiap tahunnya di selenggarakan pada tanggal 3 Desember, kemarin (27/11) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Bersama Kompasiana menggelar Kompasiana Nangkring dengan tajuk “Dukungan Inovasi Teknologi Bidang Pemukiman 100-0-100 (100% akses air minum ; 0% luasan kawasan kumuh; 100% akses sanitasi)” yang di selenggarakan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU), Jakarta.

Diskusi hangat yang di hadiri puluhan blogger kompasiana dan dihadiri pula oleh Prof (R) Dr. Ir. Anita Firmanti, MT selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemukiman Balitbang Kementerian Pekerjaaan Umum serta Iwan Suprijanto, ST, MT selaku Kepala Bidang Program dan Kerjasama Puslitbang, berlangsung sangat seru dan di penuhi rasa antusias oleh seluruh blogger yang hadir. Tema yang sangat menarik bagi saya karena saat ini desakan kepada pemerintah untuk dapat menciptakan cakupan wilayah yang bersih serta ketersediaan fasilitas kebersihan yang memadai tentu sangat di tunggu oleh masyarakat kepada pemerintahan saat ini.Kesempatan dan momen yang tepat di awal pemerintahan, dalam hal ini kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat dapat mengundang masyarakat untuk mendengarkan langsung hasil temuan teknologi yang bisa diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat guna mendukung target pemerintah di tahun 2019 untuk menciptakan wilayah yang bersih dengan didukung fasilitas sanitasi yang memadai sesuai proporsi yang ditetapkan 100% menyediakan teknologi dalam mendukung akses air layak minum, 0% bebas pemukiman kumuh, dan 100% menyediakan akses sanitasi.

Diskusi yang dibuka oleh Wardah Fajri sebagai moderator diskusi, memaparkan bahwa saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah berupaya untuk menemukan dan meneliti teknologi-teknologi yang tepat guna, salah satunya adalah soal hunian. Hunian idaman yang bersih dan nyaman tentu menjadi dambaan bagi masyarakat Indonesia, negara kepulauan yang dipadati oleh lebih dari 200 juta jiwa menjadi tugas besar pemerintah pusat untuk mengakomodir kebutuhan yang mendesak ini. Tidak sekedar konstruksi yang nyaman, tapi wilayah yang ditinggali mendukung lingkungan bersih. Untuk mencapai target 100% penyediaan teknologi guna mendukung akses air layak minum, salah satunya yang di kemukakan oleh Bu Anita adalah teknologi Dynamic Mixer, teknologi yang dirancang untuk mengolah air sungai dan air gambut dengan warna rendah yang dijanjikan mampu menurunkan konsumsi bahan kimia secara signifikan hingga 50% serta pada akhirnya akan menghasilkan limbah lumpur yang ramah lingkungan. Pemerintah juga berkomitmen dalam mendukung ketersediaan air bersih akan terus mengembangkan teknologi yang akan mengubah air berkualitas rendah menjadi air yang siap minum terutama daerah dan wilayah yang rentan kekeringan dan kesulitan akses air bersih

Lain halnya dengan lingkungan kumuhyang tentu sudah tidak asing lagi dari pandangan kita, Pemerintah yang diwakili kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat tidak main-main dalam menetapkan target proporsi presentase 0% bebas lingkungan kumuh di tahun 2019. Target ini menegaskan akan merubah wilayah tersebut dengan berbagai teknologi terapan yang telah diteliti oleh Litbang Kemen Pu, salah satunya adalah penataan kawasan kumuh melalui konsolidasi lahan yang tengah diterapkan di Cigugur Tengah, Kota Cimahi Jawa Barat. Konsep ini menawarkan solusi pemukiman yang lebih tertata dan rapi. Ada berbagai bentuk konstruksi yang akan diterpakan di wilayah berpenduduk 564 jiwa / hektar ini, seperti pengadan hunian berbentuk maisonet (rumah dengan lebar sempit namun memiliki panjang kebelakang dan bertingkat), rusun singgah, dan rusun rencana. Pada kasus ini, wilayah tersebut akan di tata ulang dan menjadi role model bagi wilayah kumuh lain di Indonesia.

Selain itu, target Indonesia bersih dan layak huni di tahun 2019 di lengkapi dengan target 100% penyediaan akses sanitasi. Litbang Kemen PU memaparkan salah satu riset yang telah di kembangangkan adalah teknologi bio3, biofil, dan biority. Teknologi tersebut mampu mengolah air limbah rumah tangga dan air hasil olahan dapat langsung di buang atau dialirkan ke tanaman di halaman bangunan bahkan kolam ikan. Lahan yang digunakan pun relatif kecil karena tidak menggunakan bidang resapan yang hanya memerlukan periode pengurasan 6 tahun sekali, tidak berbeda jauh dengan teknik septic tank dan teknologi terbarukan tersebut jauh lebih efisien dan ramah lingkungan. Bahkan, Litbang Kemen PUmengakui bahwa teknologi tersebut sekarang sudah di produksi masal oleh produsen dan dengan mudah masyarakat bisa memilih sarana tersebut sebagai pelengkap fasilitas sanitasi di rumah.

Pak Iwan pun menambahkan jika semua teknologi, riset, serta penelitian yang dilakukan oleh Puslitbang Kemen PU memerlukan dukungan masyarakat dan berbagai pihak. Semua temuan litbang sudah dipatenkan sebagai upaya melindungi cipta karya anak bangsa, tinggal cara kita untuk berani menggunakan hasil temuan teknologi tersebut. Sayangnya, berbagai upaya seperti sosialisasi ke komunitas masyarakat terkadang di remehkan dan di anggap sebagai uji coba penelitian. Hal ini yang terus dilakukan oleh litbang Kemen PU dengan menepis anggapan tersebut. Dalam menerapakan 100 : 0 : 100 (100% akses air minum, 0% wilayah kumuh, 100% akses sanitasi) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga mendorong beberapa aplikator untuk siap membantu mewujudkan hal tersebut untuk memproduksi segala keperluan untuk mencapai target tersebut. Pak Iwan pun menegaskan bahwa tiap pemerintah daerah telah dihimbau untuk menggunakan anggaran demi kepentingan masyarakat dalam menciptakan lingkungan bersih dan layak huni. Sebagai penutup, Ibu Anita dan Pak Iwan pun secara bersama mengajak semua lapisan masyarakat agar saling bahu membahu mendukung program pemerintah sebagai upaya menggapai cita-cita dan tujuan bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline