Lihat ke Halaman Asli

Uuuh.. Jarak..

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13381914391054874184

Untuk sebuah rasa rindu yang sangat dalam, aku harus rela memapar jarak denganmu, meski mungkin seandainya hanya terpisah lorong, dan masih terlihat bayang - bayangmu, kamu tau? aku akan tetap rindu.. Kemudian.. sekelebat bayangan abstrakmu menampakkan diri, tapi aku masih sanggup mengenalimu, Itu kamu kan? Pernah.. Saat aku menutup pintu dan jendela kamarku, agar menghilangkan jarak di antara kita, agar kamu gak tiba - tiba menyusup lewat ventilasi udara dan menghantui malamku dengan merinduimu, tiba - tiba telingaku seperti dibisiki Tuhan : "Sudahlah Sunny, stop complaining about distance that you have between you and him.." ternyata Tuhan mendengar gerutuku saat merinduimu, Uuh.. Tuhan.. Jarak.. adalah sasaran empuk yang kusalahkan atas rasa rinduku ini.. aku.. dan kamu.. berjarak.. uhh.. Jauh.. Tapi tiba - tiba aku tersadar, bahwa yang terentang jarak tidak harus selalu melahirkan potensi - potensi negatif, dengan berjarak.. aku tau rasanya rindu.. menyesap perlahan.. dan mabuk dalam deras alirnya.. dan lalu terlahirlah sebuah kalimat, Rindu ini kekal hanya untuk kamu ps : Kalau orang bijak bilang bahwa jodoh adalah tulang rusuk yang tercabut, bagi aku kamu adalah sebelah mataku, yang aku pakai untuk mengenal dunia secara lengkap Dedicated to : Winhastomo Hadi Prayoga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline