Lihat ke Halaman Asli

Si Masalah

Diperbarui: 8 Januari 2016   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Apa yang salah dengan si masalah? Mengapa si masalah begitu dibenci? Dan mengapa juga si masalah selalu dihujat manusia-manusia lemah? Siapa sebenarnya si masalah ini?

-- MASALAH--

Saya mau awali tulisan ini dengan pernyataan singkat dan sederhana, bahwa tidak ada satu orang pun manusia hidup yang tak kenal dengan masalah. Kebanyakan orang, membenci si masalah, kehadirannya selalu ditolak, walaupun ditolak, si masalah selalu tak pernah marah dan kembali datang dengan ikhlas.

Kebanyakan orang juga tidak suka jika mendengar nama si masalah, malah sebagian lagi ada yang alergi hingga merinding. Hehe, saya juga kadang gitu, ketika si masalah datang dalam hidup, apalagi itu masalah-masalah besar, saya sering lupa, bahwa si masalah itu kiriman Tuhan yang dicaci pun tak mempan, si masalah datang karena manusia yang meminta dalam setiap doanya kepada Tuhan.

Ditengah cacian dan makian manusia, si masalah adalah pilihan favorit Tuhan untuk manusia, jiah.. Kok bisa? Kenapa si masalah jadi pilihan favorit? Kandidat lain gmn? Sabaar, pertanyaannya dijawab semua...

Manusia atau kita, pasti pernah berdoa, apakah untuk kesehatan, ketenangan, rezeki, jodoh, orang tua atau yang lainnya. Untuk menjawab semua doa manusia itu sekaligus, Tuhan yang maha Esa memberikan masalah, yang didalamnya sudah ada paket kedewasaan, kebahagiaan, kekuatan, keikhlasan, kesabaran, dan keimanan.

Dengan modal itulah kita menjawab semua tantangan hidup, apakah itu ingin kaya, ingin bahagia, ingin jodoh, dan semua keinginan tadi.

Tuhan selalu menjawab doa hambanya, dan ini dibuktikan dengan diberikan masalah dihidup setiap orang.

--Aku adalah prasangka hambaku--

Sudahilah prasangka buruk kepada Tuhan, setiap masalah adalah langkah baru menuju hidup yang lebih bahagia, tak perlu phobia terhadap masalah yang datang, terima dengan ikhlas , jalani dan nikmati setiap proses pendewasaan yang diajarkan, bersabarlah, kelak ketika masalah itu selesai, kita pasti merasakan kehidupan baru yang jauh lebih baik dan bahagia dari segelintir harapan lalu yang tersirat dalam doa kepada Tuhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline