Lihat ke Halaman Asli

Richie

Mahasiswa

Peluang dan Tantangan Pemilu 2024 di Era Digital

Diperbarui: 25 Juli 2023   14:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kuliah Umum

Pendidikan Pancasila

Richie 6042201025

Peluang dan Tantangan Pemilu 2024 di Era Digital

Pembicara: Dr. Adiyana Slamet, S.IP., M.Si.

Tahun 2024 akan ada kegiatan yang besar, pada 14 Februari 2024 akan diadakan pemilu dan 27 November 2024 Pemilukada serentak.

Warga negara berhak memperoleh informasi dalam pengembangan sumberdaya manusia. Menurut Pak Adi, digitalisasi ada dua perspektif yaitu penggunaan tv analog harus berubah menjadi tv digital. Yang kedua, digitalisasi berbasis internet. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menginginkan adanya benteng pertahanan untuk media yang menggunakan internet. UU ITE dan UU PSE yang dapat digunakan sebagai benteng tersebut.

Kemajuan peradaban tidak serta merta ditandai dengan kemajuan berpikir manusia. Hal yang menandakan kemajuan peradaban yaitu media. Perlunya ada media sumber yang dapat dipercaya di Indonesia. Perubahan peradaban paling tidak ditandai perseratus tahun. Revolusi Industri 1.0 yang bertumpu pada penemuan mesin uap oleh James Watt (1784). Revolusi Industri 2.0 ditandai oleh penemuan listrik oleh Thomas Faraday dan lampu listrik oleh Thomas Alfa Edison (1870). Revolusi Industri 3.0 ditandai dengan penemuan computer dan internet (1969). Revolusi Industri 4.0 era digital dengan internet berkecepatan tinggi 5G, bertumpu pada pengolahan big data dan kecerdasan buatan.

Anak muda hanya mengakses informasi politik di media sosial, yang berarti belum tentu mempercayai informasi tersebut. Anak muda dianggap malas membaca berita politik karena dianggap terlalu berat. Pak Adi menyarankan agar anak muda perlu untuk membaca berita politik. Di tahun politik, orientasi politik harus bersih dan jernih. Pengetahuan politik itu ada affective dan evaluative. Pilihan itu tidak hanya siklus 5 tahun, tetapi pilihan kita menentukan nasib negara kita untuk masa depan negara kita sendiri.

Perkembangan platform dalam Kampanye Pemilu. Pada awal tahun 2000, menggunakan SMS. Mulai dari 2014-2019 menggunakan media sosial seperti Instagram, facebook, twitter untuk bertarung antar kandidat. Tahun 2022 melalui Tiktok di Filipina. Bagaimana dengan 2024? Akankah menggunakan Metaverse atau dengan artificial intelligence? Apapun media yang akan digunakan pada pemilu 2024 nanti, yang penting adalah penyebaran informasi yang benar bukan informasi palsu atau hoax.

Penggunaan media sosial memiliki keuntungan. Siapapun dapat menggunakan dan mengaksesnnya setiap saat. Media baru memberikan informasi dengan jumlah yang tidak terbatas. Ruang digital menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Termasuk dalam mencari informasi dan berdiskusi yang sekarang banyak terjadi di kolom komentar atau cuitan di media sosial. Informasi yang palsu atau hoax ibaratnya seperti narkoba, yang dapat merusak bangsa. Kita perlu untuk mengambil informasi yang bervalue dan informasi yang benar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline