Lihat ke Halaman Asli

Kebaikan yang Kembali

Diperbarui: 20 November 2022   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kebaikan yang Kembali

Hari dimulai seperti biasa, Bene bangun di tempat tidurnya dan mengosok-gosokan matanya. Namun tempat tidurnya bukan seperti yang kita bayangkan, tempat tidur yang dimiliki Bene bukan tempat tidur yang berada di dalam kamar namun berada di pinggir jalan di dekat tempat sampah. Ya benar, Bene merupakan anak dari orangtua yang tidak terlalu berkemampuan untuk memiliki uang untuk bertahan hidup. Sayangnya, orangtuanya sudah meninggal saat Bene berumur 8 tahun. Semenjak itu, Bene harus bertahan hidup sendiri hingga sekarang.

Hari ini merupakan ulang tahun Bene yang ke-17. Dia melihat begitu banyak toko-toko kue yang ada di pinggir jalan dan berpikir " Aduh.. Saya sangat lapar tapi saya tidak memiliki uang yang cukup". Maka Bene hanya berjalan melewati toko kue tersebut dan kembali menjadi tukang parkir di pinggir jalan untuk mencari uang.

Namun, tiba-tiba ada seorang pemuda yang tampak seumuran dengan Bene melihat kondisi tubuh Bene yang sudah kurus dan kelaparan. Pemuda ini bernama Richard, Richard merupakan seseorang yang memiliki banyak uang karena perusahaannya yang sukses. Richard kemudian memanggil Bene, dan Bene pun menghampirinya. Kemudian Richard berkata, "Hai nak, namamu siapa?" Bene pun menjawab, "Saya pun hampir lupa dengan nama saya pak. Perkenalkan nama saya Bene". Richard pun kembali mengingat dengan sahabatnya dahulu yang sudah meninggal dan sahabatnya juga bernama Benediktus yang biasa dipanggil Bene.

Richard pun berkata, "Wah, nama yang bagus ya. Omong-omong, orangtuamu dimana?" Bene menjawab dengan sedih, "Orang tua saya sudah meninggal saat saya berumur 8 tahun, pak". Richard menjawab, "Turut berduka cita ya nak. By the way, saat saya sedang berjalan saya melihat kamu menatap toko kue yang ada di seberang jalan itu ya nak? Apakah hari ini merupakan hari spesial untuk seseorang?" Bene menjawab, "Kebetulan sekali, pak, hari ini merupakan hari ulang tahun saya". Richard dengan inisiatifnya mengajak Bene untuk masuk kedalam toko kue tersebut. Bene pun sangat senang dengan ajakan tersebut dan mengikuti Richard masuk ke dalam toko tersebut.

Richard berbisik, "Pilihlah kue apapun yang kamu mau, Ben". Bene menjawab, "Aduh, pak. Ini terlalu banyak untuk saya. Cukup beri saya sedikit uang, saya sudah sangat bahagia". "Tidak apa-apa, Ben. Ini adalah hari yang spesial untuk kamu. Belilah apapun yang kamu mau di toko ini", jawab Richard. Bene pun melihat-lihat terlebih dahulu kue-kue yang ada di toko itu, kemudian dia melewati satu kue yang sederhana dan dia menginginkan kue tersebut. Richard pun memanggil kepada salah satu pelayan untuk membungkuskan kue itu. Bene pun sangat senang dan mereka berdua duduk di tempat duduk yang disediakan di toko kue tersebut. "Saya sangat berterimakasih untuk hari ini, pak. Terima kasih untuk hari ini pak", ungkap Bene. Richard menjawab, "Oh iya, satu lagi. Ini merupakan kartu nama saya dan ini adalah hadiah sederhana untuk kamu, Ben".

Bene membuka kado tersebut dan isinya adalah sebuah ponsel baru. "Gunakanlah ponsel ini kapan saja ketika kamu membutuhkan bantuanku", kata Richard. Bene sangat senang hingga dia memeluk Richard dengan sekuat tenaga. Richard pun harus berpisah dengan Bene karena ada pekerjaan yang harus dilakukan olehnya.

10 tahun kemudian, Bene sudah menjadi sukses dan memiliki posisi CEO di sebuah perusahaan tekstil. Sedangkan Richard di sisi lain mengalami penurunan saham. Perusahaan Richard pun sekarang bangkrut dan Richard tidak memiliki pekerjaan untuk saat ini. Bene kemudian mendengar kejadian ini dan langsung menghubungi Richard. Karena simpati Bene terhadap Richard, Richard langsung ditawari pekerjaan untuk menjadi direktur di perusahaan dia karena kebetulan direktur perusahaan Bene sudah pensiun. Richard pun langsung menerima pekerjaan tersebut dan keduanya kembali bersenang-senang bersama-sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline