Lihat ke Halaman Asli

Ahmad RifqiBahri

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Pro dan Kontra FenomenaLGBT di Indonesia

Diperbarui: 18 Desember 2022   09:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Fenomena Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) merupakan fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini. Bahkan, tidak sedikit juga orang yangmenganggap fenomena ini biasa saja. Kontroversi LGBT ini menjadi perbincangan hangat di Indonesia bersamaan dengan  mulai banyaknya komunitas LGBT yang muncul di tengah masyarakat (BBC dan VOA, 2020). Banyak selebritis di media sosial yang menjadikan fenomena ini sebagai fenomena biasa dan menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut menimbulkan pro dan kontra.

Lesbian adalah homoseksual perempuan. Seorang wanita mengalami asmara atau tertarik secara seksual kepada wanita lain. Istilah lesbian juga digunakan untuk menggambarkan identitas gender atau perilaku seksual yang berkaitan dengan orientasi seksual.

Gay pada dasarnya adalah istilah yang mengacu pada homoseksual (laki-laki), yaitu laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki sesama jenis, atau laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.

Biseksualitas adalah ketertarikan romantis, perilaku seksual, atau ketertarikan seksual baik kepada pria maupun wanita. Sumber lain menggambarkannya sebagai romansa atau ketertarikan seksual pada semua gender atau identitas gender.

Transgender mengacu pada identitas gender yang tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin biologis seseorang. Istilah waria lebih dikenal dengan sebutan Walia di Indonesia, dan beberapa daerah memiliki istilah lain untuk waria, seperti waria, Bencong (Jakarta), Karabai (Sulawesi), dan Wangdu (Jawa).

Sikap masyarakat Indonesia terhadap fenomena LGBT masih sangat terbatas terutama mengenai penyebab perbedaan orientasi seksual dan identitas seksual. Pemahaman ini berdampak signifikan terhadap penerimaan sosial terhadap kaum LGBT.

Bagi masyarakat Indonesia pada umumnyaFenomena ini masih menjadi hal yang tabu, sikap masyarakat terhadap fenomena LGBT masih bervariasi, sikap penolakan dan penerimaan masyarakat dipengaruhi oleh latar belakang budaya, agama, kelompok sosial, media, keluarga, dan hubungan teman sebaya(Kemenpppa, 2015).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline