Idzan. Pemuda itu hanya diam terpungkur memeluk kedua pahanya
Yang diam sunyi melintas diseberang jalan
Hanya suara got yang berbincang dengan nya
Pada malam yang melintang bintang bersandar dihadapannya
Idzan. Ia adalah gerombolan pemuda yang berbau angus
Tuhan pun enggan datang mengetuk pintu rumahnya
Tiada siapapun yang mengenalnya. Tuhan yang tak menafkahinya
Hanya desiran angin yang membunyikan klakson didepan rumahnya
Suatu malam ia hanya bisa mendengarkan dengkuran bisingan ayahnya
Idzan. Ia telah kalut oleh waktu
Pada detik jam dinding yang menendangnya sore itu