Lihat ke Halaman Asli

Riche Ayu Mayasari

Guru SMKN 5 Surabaya

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMK Negeri 7 Surabaya Dalam Mata Pelajaran Ipas Dengan Model PJBL

Diperbarui: 7 Januari 2024   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelaksanaan Praktek Perubahan Materi di SMK NEGERI 7 SURABAYA

Berdasarkan hasil penelitian yang telah saya dilakukan pada kegiatan pembelajaran IPAS (Kimia)  pada materi "Perubahan Materi (Perubahan Wujud Zat) " di kelas X DPIB - 2 SMK NEGERI 7 Surabaya , dapat ditemukan beberapa masalah diantaranya :

1. Motivasi belajar siswa rendah

2. Rendahnya minat literasi peserta didik

3. Siswa kesulitan memahami pelajaran

4. Relasi atau hubungan guru dengan orangtua terkait dengan pembelajaran masih sangat terbatas

5. Pembelajaran belum maksimal mengimplementasikan model- model pembelajaran inovatif

6. Pembelajaran belum maksimal memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran


Dari beberapa masalah yang diperoleh tersebut, yang diangkat permasalahan oleh saya adalah motivasi belajar siswa rendah disebabkan oleh kurangnya perhatian orang tua, karena kesibukan, media pembelajaran yang kurang menarik, Faktor kemajuan teknologi yang tidak di gunakan untuk membantu keperluan di dunia pendidikan, Faktor lingkungan di luar sekolah, Faktor ekonomi keluarga dalam hal ini berkaitan dengan gizi yang diberikan untuk perkembangan siswa. sehingga mengakibatkan peserta didik cenderung jenuh dan bosan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran IPAS (Kimia).

Hasil belajar akan menjadi optimal apabila ada motivasi. Semakin tepat motivasi yang diberikan, maka akan semakin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan selalu menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, Sardiman (2016 : 79) menjabarkan tiga fungsi motivasi: 1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. 

Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan- perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuannya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline