Lihat ke Halaman Asli

Bunglon Dunia Mikroskopik

Diperbarui: 24 Agustus 2018   17:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Andaikan 2 orang memasuki gedung rumah sakit karena hendak mengobati suatu penyakit. Probabilitas pengobatan penyakit mereka sama sangatlah kecil. Pengobatan yang berguna bagi satu orang belum tentu terbukti efektif bagi orang lain. Karena itu, ilmuwan -- ilmuwan kesehatan sekarang mencoba untuk mencari cara pengobatan baru yang bisa disesuaikan dengan keperluan masing -- masing pasien. Dan salah satu teknologi yang sedang mereka telusuri adalah penggunaan Stem Cell / Sel Punca.

Tetapi untuk memanfaatkan teknologi sel punca dengan baik, kita perlu memahami dulu apa itu sel punca. Siapa yang pertama mengemukakan ide untuk menggunakan sel punca untuk pengobatan? Bagaimana cara kerja sel punca di dalam tubuh ? Penyakit apa saja yang dapat disembuhkan oleh teknologi sel punca ? Apakah ada efek samping dari penggunan teknologi sel punca ? Mengapa banyak pendapat pro -- kontra seputar penggunaan sel punca ?

Sel Punca adalah dapat diartikan sebagai sel -- sel yang belum berdiferensiasi. Sel otot bisa berkontraksi, sel kulit bisa melindungi tubuh, sementara sel punca belum memiliki fungsi dan struktur yang tetap dan memiliki potensi untuk menjadi semua jenis sel di tubuh / pluripotent

Manusia yang sudah berkembang secara sempurna memiliki kemampuan untuk menghasilkan sel punca. Namun, kemampuan ini berkurang seiring dengan waktu, semakin tua diri kita, maka semakin sedikit dan semakin rendah kualitas sel punca yang dihasilkan. Itulah salah satu alasan mengapa orang lanjut usia, yang mengalami trauma fisik, memerlukan waktu penyembuhan lebih lama disbanding mereka yang masih relatif muda.

Sel punca bekerja di seluruh tubuh kita. Ketika listrik di rumah bermasalah, kita tentu akan menelpon PLN untuk memberi keluhan. Dan, jika semua berjalan dengan baik, beberapa anggota dari tim PLN akan segera datang ke rumah untuk memperbaiki listrik rumah. 

Sel punca berfungsi sebagai anggota tim PLN tersebut. Ketika sebuah organ memerlukan sel -- sel baru, tubuh akan menyampaikan sinyal untuk dikirimi sel punca. Ketika mendekati organ yang memerlukan pembaharuan sel, sel punca akan mulai berdiferensiasi menjadi sel spesifik yang dibutuhkan organ tersebut.

Sel Punca pertama mulai diteliti oleh peneliti ilmuwan dari Kanada, Ernest A Culloch dan James E. pada tahun 1960. Namun, terapi yang menggunakan sel punca dimulai semenjak berhasil digunakan untuk melakukan transplantasi sumsum tulang belakang pada tahun 1968. Penelitian didasari pada tali pusat yang digunakan sebuah keluarga pada tahun 1960-an untuk mengobati berbagai macam penyakit. Ketika darah dari tali pusat tersebut diteliti, tali pusat tersebut memiliki sel induk dari embrio manusia yang dapat berdiferensiasi menjadi sel lain dalam tubuh manusia.

Sel punca yang sekarang digunakan untuk pengobatan dapat dibagi menjadi 3 : Tissue Specific Stem Cells / Adult Stem Cells, Embryonic Stem Cells dan Induced Pluripotent Stem Cells.

Tissue Specific Stem Cells adalah sel punca yang bisa ditemukan di organ -- organ balita, anak -- anak, maupun orang dewasa yang sudah berkembang secara sempurna. Mereka digunakan oleh tubuh untuk memperbaiki dan mengganti jaringan yang rusak di area dimana mereka dihasilkan. 

Contohnya : Sel punca hematopoietik adalah salah satu jenis sel punca yang bisa ditemukan di sumsum tulang. Sel -- sel ini berfungsi untuk menghasilkan sel darah merah, sel darah putih dan sel darah yang lain. Dokter --dokter sekarang menggunakan transplan sel punca / bone marrow transplant untuk mengobati kanker dan mengurangi efek negatif dari kemoterapi. Yang membedakan Adult Stem Cell / Sel Punca Dewasa dengan sel punca yang lain adalah sifatnya yang tidak pluripotent, yang berarti sel punca ini hanya bisa berdiferensiasi menjadi seperti sel -- sel tertentu

Embryonic Stem Cells/ Sel Punca Embrionik berasal dari embrio manusia yang berumur 3 -  5 hari.  Embrio yang digunakan diambil ketika embrio yang sudah dibuahi berada di tahap implantasi atau "penempelan" pada uterus. Penelitian terhadap sel punca kian hari makin diintensifkan pada sel punca jenis ini karena memiliki sifat pluripotent. Namun, Sel punca embrionik juga memiliki kemungkinan terbesar untuk ditolak oleh tubuh karena tidak berasal dari tubuh sendiri dan penggunaan sel punca jenis ini masih diwarnai oleh pendapat pro-kontra.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline