Hello Ninja's, Pernah mendengar kata impor?
Impor dapat dijelaskan sebagai kegiatan memasukkan barang dari negara lain ke dalam negeri. Nah, importir yang mana akan kita bahas dalam artikel ini, masih berkaitan erat dengan kegiatan impor. Lantas, apa itu importir?
Secara garis besar, importir merupakan orang atau lembaga yang melakukan kegiatan impor barang. Umumnya, barang yang diimpor digunakan sebagai bahan produksi maupun langsung dikonsumsi.
Di Indonesia Sendiri, pihak importir menjalankan kegiatan impor berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2015.
Semua yang bertindak sebagai pelaku impor harus bertanggung jawab penuh atas semua jenis barang yang diimpor dan bila pihak importir melakukan pelanggaran, maka akan dikenai sanksi administratif. Di antaranya seperti dicabutnya izin melakukan impor, pengakuan, penetapan, dan persetujuan di ranah perdagangan.
Tak hanya itu, pelaku impor juga wajib mematuhi semua peraturan yang dikeluarkan oleh Bea dan Cukai, khususnya mengenai jenis-jenis barang yang boleh dimasukkan ke dalam negeri.
Nah, Based on True Story yang pernah saya lakukan dalam hal kegiatan Impor, ada beberapa hal yang perlu kalian ketahui pada saat memilih dan menyeleksi Supplier yang akan kita pakai sebagai modal kerjasama awal untuk memulai bisnis Impor ini, di antaranya :
1. Penelitian yang komprehensif: Lakukan penelitian menyeluruh tentang supplier yang ingin Anda pilih. Cari tahu mengenai reputasi mereka, pengalaman, dan apakah mereka memiliki sertifikat atau akreditasi yang mungkin relevan dengan produk atau layanan yang Anda butuhkan.
2. Verifikasi keabsahan: Pastikan bahwa supplier tersebut merupakan perusahaan yang sah dengan alamat yang jelas dan kontak yang valid. Anda dapat memverifikasi ini melalui situs web, bahan referensi, atau melalui pihak ketiga yang terpercaya.
3. Mintalah referensi: Tanyakan kepada supplier apakah mereka dapat memberikan referensi dari klien sebelumnya. Anda dapat berkomunikasi dengan klien-klien tersebut untuk mengetahui pengalaman mereka dengan supplier tersebut.
4. Periksa kelengkapan dokumen: Pastikan bahwa supplier memiliki semua dokumen yang diperlukan, seperti surat izin, sertifikat kepatuhan, dan dokumen penjaminan kualitas. Ini akan membantu memastikan bahwa supplier tersebut memenuhi persyaratan hukum dan standar yang relevan.