Lihat ke Halaman Asli

PMM UMM 21

Mahasiswa

Penutupan Kegiatan PMM UMM 21 secara Simbolis di Desa Pandanrejo

Diperbarui: 4 Juli 2021   12:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan Penutupan PMM UMM oleh Kelompok 21 di Desa Pandanrejo

Sabtu (3/07/2021) -- Kegiatan PMM merupakan kegiatan pengganti KKN Reguler di Universitas Muhammadiyah Malang. Kegiatan ini lebih kondisional apabila dibandingkan dengan KKN Reguler, karena tempat dan kelompok dapat menentukan sendiri. Kegiatan PPM ini berlangsung selama 1 bulan pada periode Juni-Juli. Kelompok PMM UMM Kelompok 21 Gelombang 7 dikoordinatori oleh Kikih Jefrian Permadi dan beranggotakan Yanuar Kurniawan, Vico Pranditya Fajry, Nur Widya Astutik, dan Richa Fadilatul Laily dengan dibawah Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Ikhlasul Amallynda, ST., MT.

Pada hari Sabtu (3/07/2021) kelompok PMM UMM 21 mengakhiri kegiatan PMM yang telah dilaksanakan di Desa Pandanrejo. Kegiatan ini diakhiri dengan melaksanakan kegiatan penutupan secara simbolis dan terbatas mengingat kondisi Covid-19 yang meningkat. Berdasarkan dari instruksi Bapak Saiful Bayan selaku Kepala Dusun menghimbau kami untuk bisa melakukan penutupan secara terbatas ini.

"Berhubung angka Covid-19 mengalami peningkatan, jadi kami menyarankan kepada mahasiswa untuk melakukan agenda penutupan ini secara terbatas. Hal ini juga sebagai salah satu upaya kita dalam memutus rantai penularan Covid-19," Kata Pak Saiful Bayan (3/07/2021).

Penutupan ini dilaksanakan di kantor desa Pandanrejo dan dihadiri oleh bapak Yoyok Handoyo selaku sekretaris desa, bapak Saiful Bayan selaku kepala dusun, dan mahasiswa PMM UMM Kelompok 21 Gelombang 7. Simbolisasi dalam acara penutupan yaitu dengan penyerahan kenang-kenangan kepada desa Pandanrejo yang diwakilkan oleh Kikih dan Bapak Yoyok. Dalam kegiatan penutupan Pak Yoyok menyampaikan terimakasih kepada kelompok PMM UMM 21.

"Kami mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa PMM UMM Kelompok 21 karena telah melaksanakan kegiatan di sini. Kami juga berterima kasih karena telah dibuatkan alat thermometer non contact yang mana alat ini sangat berguna di tengah masa pandemi seperti ini. Kami juga berharap semoga kegiatan yang kalian lakukan dapat di adopsi untuk pengembangan desa," kata Bapak Yoyok (3/07/2021).

Meskipun kegiatan penutupan dilakukan secara simbolis dan terbatas serta dalam waktu singkat, kegiatan ini tetap bermakna bagi kami karena dengan bantuan dan bimbingan oleh pihak Desa Pandanrejo kami bisa menyelesaikan salah satu tugas di perkuliahan kami.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline