Lihat ke Halaman Asli

Indonesia Tak Butuh Gelar Pahlawan Nasional (Lagi)!

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indonesia tak lagi butuh pemberian gelar pahlawan nasional lagi, karena yang kita butuhkan saat ini adalah keteladan yang menginspirasi negeri ini bangkit dari keterpurukkan

Bahwa seseorang itu telah memberikan sesuatu yang terbaik buat diri dan bangsa ini, tentu kita bisa mengambil teladannya. Bahwa seseorang tersebut semasa hidupnya telah melakukan kesalahan terhadap diri, keluarga dan bangsa ini kita masih tetap bisa mengambil hikmah dibalik itu agar tidak terjebak pada kesalahan yang sama.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya, sebuah kalimat yang begitu familiar digendang telinga kita bukan?, tetapi penghargaan macam apa yang bisa kita berikan?, tentunya bukan sekedar memberikan gelar pahlawan dan memakamkannya di Taman Makam Pahlawan serta memberikan taburan bunga dan upacara-upacara rutin yang dilakukan setiap tahun.

Bangsa yang besar tidak hanya berkutat pada seremonial dan pemberian gelar semata, sementara teladan yang telah diberikan oleh sang pahlawan terabaikan begitu saja. Bukan karena pahlawan nasional saja bangsa ini lantas menjadi bangsa yang besar, kita butuh lebih sekedar hal itu.

Bagaimana membumikan "kebenaran"  yang bersumber dari langit keseluruh penjuru negeri, sehingga bukan hanya kita menjadi bangsa yang besar dihadapan penduduk bumi juga bangsa yang besar dihadapan pemilik kehidupan ini.

Ribuan pahlawan mungkin sudah terlahir dari negeri ini selama seabad sejarah bangsa ini terbentang, hingga tidak cukup terakomodir didalam makam eksklusif yang bernama Taman Makam Pahlawan. Tetapi mungkin diantara pahlawan-pahlawan tersebut terselip "penghianat bangsa", oleh karena keteledoran dalam mendefinisikan arti kata pahlawan sebenarnya hanya karena nafsu politik dan intrik-intrik.

Sebaiknya negeri ini menyudahi episode pemberian gelar pahlawan nasional sampai disini saja. Biarkanlah masyarakat menilai dan memberikan apresiasinya masing-masing terhadap seseorang yang dianggapnya sebagai pahlawan, tak perlu lagi ada tanah-tanah pemakaman khusus buat menempatkan jasad-jasad yang telah berbuat banyak bagi bangsa ini.

Tokh keharuman dan semerbak jasa-jasa manusia teladan yang terlahir dari bangsa ini akan tetap tercium  walaupun tanpa  taburan bunga dan gelar pahlawan yang disematkan. Jangan sampai karena gelar kepahlawanan kita menjadi berpolemik berkepanjangan dan menguras tenaga dan fikiran, sementara keberlangsungan bangsa ini terabaikan.

" Siapapun elemen bangsa ini bisa menjadi "pahlawan" selama yang ia lakukan selama hidupnya memberikan banyak manfaat buat negeri ini, setidaknya tidak menjadi beban buat bangsa ini "




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline