Lihat ke Halaman Asli

SBY Curhat Kerakyat, Rakyat Curhat Ke Siapa?

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Entah mengapa presiden yang satu ini terlalu sering mengungkapkan curahan hatinya melalui media massa yang tentunya berujung agar rakyat mendengarnya, apakah ini sebuah strategi atas pencitraan yang melekat dalam dirinya yang selalu teraniaya? atau karena ketidakmampuan mengelola konflik politik yang ada?

Kita bisa menyimak curhatan SBY sejak ia kembali menjadi presiden untuk kedua kalinya. Kala itu SBY mengatakan tentang adanya upaya-upaya untuk menafikkan hasil pemilu yang dilakukan oleh lawan-lawan politiknya, soal dirinya yang menjadi target para teroris, hingga curhatan terakhir yang mengatakan ada upaya-upaya yang dilakukan untuk menjelek-jelekkan pemerintah.

Sangat mengherankan seorang kepala negara yang seharusnya bisa mencipatakan suasana yang kondusif bagi rakyatnya, malah menjadi sumber kericuhan itu sendiri.

Tentu hal ini tak patut dilakukan oleh seorang pemegang amanah rakyat dengan alasan apapun, karena rakyat sudah cukup banyak masalah yang harus diselesaikan, jangan ditambah dengan permasalahan SBY dengan lawan-lawan politiknya.

SBY bukanlah anak remaja belasan tahun yang sedang mencari jati diri, bukan pula pribadi yang tersudut dan tak mempunyai daya dan upaya, SBY adalah pemimpin negeri yang berpenduduk 250 juta lebih terlepas dia hanya mengantungi 60 persen saja suara rakyat dalam pemilu lalu. Tokh, sistem demokrasi yang ada telah memberikan kekuasaan penuh padanya untuk memimpin negeri ini dengan bekerjasama dengan parlemen.

Jajaran menteri kabinet Indonesia bersatu jilid kedua sudah dipilih secara cermat dan teliti oleh SBY sendiri, apakah tidak cukup untuk membantunya mengatasi permasalahan yang ada dinegeri ini. Mereka para menteri pun sudah diberikan rambu-rambu yang jelas dalam menjalankan tugas-tugasnya membantu pemerintahan SBY dan sewaktu-waktu bisa diberhentikan dengan hak prerogeratifnya apabila tidak mampu mengemban tugasnya.

Sungguh keterlaluan jika ternyata curhatan-curhatan SBY hanyalah akal-akalan saja untuk menutupi ketidak-mampuannya dalam mewujudkan janji-janji kampanye dahulu, atau yang lebih besar lagi adalah membawa rakyat Indonesia untuk hidup sejahtera.

Sebaiknya SBY menghentikan kebiasaan melakukan curhatan kepada rakyat, seorang pemimpin tak layak untuk bercengeng-cengeng ria dalam menghadapi persoalan mengurus negara. Rakyat bukanlah tempat yang tepat untuk mengeluarkan segala curhatan yang ada dalam diri SBY, bukankah masih ada Allah SWT yang menciptakan dirinya, tempat bergantung dan meminta pertolongan?

“ Rakyat mau curhat kemana?, kalau ternyata pemimpinnya tak juga tahan dengan tekanan politik yang sudah menjadi konsekwensinya memimpin negeri ini. “




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline