Lihat ke Halaman Asli

Ricardo Siahaan

Telah menulis buku yang diterbitkan Elex Media Komputindo Jakarta dan Andi Offset Yogyakarta buku tentang desain arsitektur 2D dan 3D serta Animasi

Jatuh Hati

Diperbarui: 2 November 2024   18:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Saat melakukan transfer, Lusi sempat menoleh ke arah luar dan tatapannya tertuju pada sosok pria dewasa sedang menunggu dengan sikap wajah yang tampak sabar.
Dirinya tak menyangkal jika pria yang sedang menunggunya sangatlah berpenampilan yang sederhana namun memiliki wajah tampan, meskipun hanya mengenakan kemeja putih lengan pendek yang dipadukan celana jins warna pudar serta sepatu boot hitam. Hmm, gumam Lusi sambil mencoba menerka asal pria tersebut. Yang pasti bukanlah asli dari daerah sini.
Lusi tak bertepuk sebelah tangan, saat membuka pintu dan tersenyum Lebar, langsung dibalas pria yang sudah menunggu sejak tadi.

Bahkan setelah menjauh dari mesin ATM, dia merasakan kalau pria tersebut sedang menatapnya dari belakang.

Penasaran tak dibiarkannya begitu saja. Lusi Berhenti melangka, dan segera berbalik ke arah pria itu.

Didapatinya tatapan yang ingin mengatakan sesuatu padanya. Seperti berharap untuk tidak secepat mungkin pergi dari tempat itu.

Ah, mungkin aku saja yang terlalu Berharap, gumam Lusi sambil membalikkan tubuhnya dan segera menuju halte.

Hanya 2 sampai 3 menit, pria tadi sudah berada disampingnya.

"Mau ke kampus?" Lusi yakin pertanyaan itu ditujukan padanya.

"Tahu dari mana aku kuliah?"

"Tampang anak kuliahan udah kelihatan banget."

"Oya?"
"Ya, kira-kira gitu deh."

Tiba-tiba angkot yang ditunggu sudah berhenti di depan halte.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline