- Hakikat Anak
- Anak Usia Dini adalah Anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun, pada usia inilah anak akan membentuk Karakter dan kepribadian anak. Hal tersebut sebagaimana dijelaskan dlaam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional bahwa yang termasuk Anak Usia Dini adalah yang masuk rentang Usia 0-6tahun. Pada masa ini anak disebut Golden Age atau Usia Emas. Pemberian makanan seimbang, stimulasi yang efektif untuk menumbuhkan perkembangan secara maksimal.
- Hakikat anak Usia dini khususnya TK diantaranya menurut Bredecam dan Coople, Brener serta Kellough yang dikutip Masitoh sebagai berikut:
- Anak bersifat unik
- Anak mengekspresikan perilakunya secara relative spontan
- Anak bersifat aktif dan energik
- Anak itu egosentris
- Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal
- Anak itu eksploratif dan berjiwa petualang
- Anak umumnya kaya dengan fantasi
- Anak masih mudah frustasi
- Anak masih kurang pertimbangan dalam bertindak
- Anak memiliki daya perhatian yang pendek
- Anak merupakan masa belajar yang paling potensial
- Anak semakin menunjukkan minat terhadap teman
Dari pengertian anak usia dini diatas penulis menyimpulkan bahwa pada usia 0-6 tahun adalah masa keemasan untuk anak. Pada masa perkembangan ini anak cukup spesial karena memiliki kebutuhan psikologis, pendidikan dan fisik yang khas. (Akbar.Eliyyil. Metode Belajar Anak Usia Dini, (Jakarta : Kencana.2020. 2-3)
Penguasaan kosakata pada anak usia dini merupakan cerminan dari kemampuan berbicara (Liyana & Kurniawan, 2019; Ruiyat, Yufiarti, & Karnadi, 2019a). Pada usia 5 hingga 6 tahun kemampuan anak mengalami peningkatan, anak sudah dapat berbicara lancar dengan kosakata baru sekitar 8000 hingga 9000 kata (Pebriana, 2017; Suardi, Ramadhan, & Asri, 2019).
Kemampuan tersebut dapat berkembang pesat jika anak diberikan stimulasi oleh orang tua dan guru, Anak akan mudah menyerap apa yang baru saja ia dengar kemudian anak akan menirukan dan hal tersebut akan menambah kosakata. Anak dapat mencari cara dalam memperbaiki kesalahpahaman, serta dapat belajar menjadi pendengar yang baik, perselisihan dengan temannya dapat diselesaikan dengan kata-kata dan mereka dapat bermain bersama.
Walaupun anak usia dini mempunyai kuantitas kosakata yang baik, kosakata anak sedikit tercampuri oleh kosakata bahasa daerah. Kosakata anak dipengaruhi oleh lingkungan (Fika, Meilanie, & Fridani, 2020; Ruiyat et al., 2019a). Semakin anak memiliki banyak kosakata, maka semakin banyak anak dapat memahami tuturan yang disampaikan oleh guru, orangtua, maupun temannya.
Hal ini juga didukung oleh kunungan komunikasi yang baik antara orangtua dan anak sehingga hal ini berdampak pada kuantitas ragam kosakata yang dikuasi anak (Fadlilah, 2020; L. A. D. Putri, Yetti, & Hartati, 2020). Pembelajaran di sekolah juga membantu penambahan kosakata.
Pada masa kanak-kanak selain bermain sebagai bentuk kehidupan dalam kecakapan memperoleh
keterampilannya, anak-anak juga sudah dapat menerima berbagai' pengetahuan dalam pembelajaran secara akademis untuk persiapan mereka memasuki pendidikan dasar selanjutnya. Pendidikan anak usia dini memegang peranan penting terhadap perkembangan anak karena merupakan pondasi awal dalam kepribadian anak.
Anak yang berusia 4-6 tahun memiliki masa perkembangan kecerdasan yang sangat pesat sehingga masa tersebut di sebut masa keemasan (golden age). Pada masa ini, anak-anak mengalami masa peka atau masa sensitif dalam menerima
berbagai upaya pengembangan seluruh potensi yang dimilikinya, termasuk perkembangan bahasa.
Masa peka merupakan masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon rangsangan yang diberikan oleh lingkungan. Hal ini dinyatakan pula oleh Piere Duquet (dalam Jasni, 2008:23) bahwa pada rentang usia lahir sampai enam tahun, anak mulai peka untuk menerima berbagai upaya perkembangan potensi yang dimilikinya.Pesan-pesan pembelajaran