Lihat ke Halaman Asli

Ribut Achwandi

TERVERIFIKASI

Penyiar radio dan TV, Pendiri Yayasan Omah Sinau Sogan, Penulis dan Editor lepas

Bekerjalah dengan Hati

Diperbarui: 27 Mei 2023   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Studio Radio Kota Batik, Pekalongan (dok. Pribadi)

Siang itu (Jumat, 26 Mei 2023), saya melajukan sepeda motor keluaran tahun 2008 di atas aspal jalur Pantura Kota Pekalongan menuju studio Radio Kota Batik. Jalanan cukup padat. Angkutan-angkutan barang lebih mendominasi jalanan. Membuat laju kendaraan agak melambat.

Meski begitu, seperti pengendara sepeda motor lainnya, saya berusaha memainkan stang sepeda motor saya, melenggak-lenggok, berburu celah di antara antrean kendaraan raksasa itu. Tentu, dengan harapan bisa mendahului kendaraan-kendaraan besar itu.

Begitu mendekati perempatan Ponolawen, laju kendaraan yang saya tumpangi kembali melambat. Terlebih, sebuah truk tepat di depan saya. Sementara di sisi kiri-kanan truk itu tak cukup celah yang bisa saya lalui dengan sepeda motor. Tak bisa tidak, saya akhirnya hanya bisa membuntuti truk itu.

Rupanya, ada sesuatu yang membuat pandangan mata saya tertawan pada truk itu. Terutama, bagian belakang bak truk. Di sana saya lihat ada sebuah tulisan pesan yang menggelitik. Sebuah kalimat pendek yang menurut saya sangat relevan.

Dengan latar gambar sosok budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun), pada bagian belakang truk itu tertulis pesan: "Bekerjalah dengan hati, supaya yang iri hati makin sakit hati". Seketika saya tersenyum. Geli dengan ungkapan sederhana itu.

Biar begitu, rupanya tulisan pesan itu membuat saya berpikir. Apa sebenarnya yang dimaui pesan itu? Hingga, akhirnya saya menemukan maksud dari pesan itu. Bahwa, sebaik-baiknya pekerjaan adalah yang dikerjakan dengan segala ketulusan tanpa terlalu berhitung apa yang bisa kita peroleh. Tanpa berpikir tentang penghargaan apa yang bakal ia dapatkan. Tanpa pernah berpikir tentang prestasi apa yang ia torehkan bagi perusahaan atau tempat ia bekerja. Pokoknya, melakukan yang paling mungkin bisa dilakukan sambil terus mengambil pelajaran berharga dari setiap pengalaman itu.

Kalaupun dinilai buruk pekerjaan itu oleh pimpinan ya tidak sakit hati. Kalau dinilai baik ya tidak besar kepala. Yang penting enjoy dengan pekerjaan itu. Bila perlu, menganggap pekerjaan sebagai bagian dari kesenangan atau hiburan.

Memang, tak mudah melakukan hal yang demikian. Tetapi, itu bisa saja melatih pikiran dan perasaan agar tidak mudah terganggu dengan hal-hal yang berasal dari luar diri. Tidak mudah pula terbuai oleh iming-iming dan obsesi yang terlampau besar.

Ah, rasanya saat membaca pesan itu saya seperti diingatkan oleh beliau, Mbah Nun. Saya seperti sedang dijewer dengan sangat mesra.

Bagaimana tidak, malam setelah kejadian itu, saya bermimpi bertemu dengan beliau. Dalam mimpi itu kami duduk bersama di atas sebuah bangku kayu panjang. Kami ngobrol tentang beberapa hal sambil tertawa renyah. Begitu bangun dari tidur, saya baru ingat bahwa pada tanggal 27 Mei 2023 usia beliau genap 70 tahun. Selamat mengenang hari kelahiran Mbah Nun, sehat, bahagia, dan berkah selalu untuk panjenengan dan segenap keluarga. Amin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline