Di teras sebuah kampus, tampak beberapa mahasiswa sedang berdiskusi. Mungkin, sebenarnya sedang menggunjing juga. Di saat mereka tengah serius mengobrol, seorang dosen melintas di hadapan mereka. Sekonyong-konyong mereka mendekati sang dosen.
Salah satu dari mereka kemudian mengajukan permintaan pada sang dosen itu, "Pak, minta tanda tangannya, Pak. Buat registerasi."
Sang dosen tak langsung memberikan jawaban dan tidak pula begitu saja memenuhi permintaan si mahasiswa itu.
Menyaksikan yang demikian, si mahasiswa itu kemudian mengulangi perkataannya, "Pak, tolonglah Pak, saya minta tanda tangan Bapak. Biar urusan registerasi saya selesai."
Sang dosen masih dengan sikap dingin.
"Bapak kok gitu? Saya serius loh Pak, minta tanda tangan Bapak," si mahasiswa itu semakin mengiba.
"Saya juga sedang serius mendengarkan permintaan Anda," kata sang dosen itu.
"Lalu kenapa tidak langsung ditandatangani, Pak?" tanya si mahasiswa.
"Loh yang diminta dari saya itu apa?" tanya sang dosen.
"Tanda tangan Bapak," jawab si mahasiswa.
"Lah apa Anda nggak mikir, kalau tanda tangan saya diminta Anda, bagaimana nasib teman-temanmu nanti. Mereka bisa tidak dapat jatah tanda tangan saya. Kan tanda tangan saya cuma satu," kata sang dosen.