Lihat ke Halaman Asli

Ribka O

Pelajar

Sejarah Kesehatan Masyarakat Dari sudut pandang Penyebaran Penyakit Menular

Diperbarui: 10 September 2024   15:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS


RIBKA ZEFANIA OKOSERAY /191241192
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA

Penyakit menular merupakan salah satu tantangan utama dalam sistem kesehatan di Indonesia, terutama dengan keberagaman geografis dan demografis yang ada. Upaya pengendalian penyakit menular telah menjadi prioritas pemerintah Indonesia melalui berbagai strategi dan program nasional, seperti program DOTS untuk TB, distribusi obat antiretroviral untuk HIV, serta kampanye pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah demam berdarah.
Namun, meskipun berbagai strategi telah diterapkan, tantangan dalam pengendalian penyakit menular di Indonesia masih cukup besar. Faktor-faktor seperti keterbatasan infrastruktur kesehatan di daerah terpencil, rendahnya kesadaran masyarakat, serta resistensi terhadap obat, menjadi hambatan signifikan dalam upaya pengendalian ini. Selain itu, pandemi COVID-19 telah menambah kompleksitas dalam penanganan penyakit menular lainnya, mengganggu program-program yang sudah ada, dan memperlihatkan kelemahan dalam kesiapan sistem kesehatan nasional.
Melalui esai ini, akan dilakukan evaluasi terhadap efektivitas strategi-strategi yang telah diimplementasikan oleh pemerintah dalam pengendalian penyakit menular di Indonesia. Selain itu, akan dibahas pula berbagai tantangan yang dihadapi serta solusi yang dapat diusulkan untuk meningkatkan keberhasilan program pengendalian penyakit menular di masa depan.

Pemerintah Indonesia telah menerapkan berbagai strategi pengendalian penyakit menular yang mencakup program nasional, kebijakan kesehatan, serta upaya kolaboratif dengan berbagai organisasi internasional. Beberapa strategi utama termasuk Program Pengendalian TB (DOTS), pencegahan penularan HIV/AIDS melalui distribusi kondom dan obat antiretroviral (ARV), serta program pemberantasan malaria dengan distribusi kelambu dan penyemprotan insektisida. Selain itu, program-program kampanye kesehatan masyarakat dan edukasi gencar dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit menular.
Pada satu sisi, Indonesia telah menunjukkan kemajuan dalam menurunkan insiden beberapa penyakit menular seperti malaria di beberapa daerah. Program DOTS juga berhasil meningkatkan angka penyembuhan TB. Namun, di sisi lain, masih terdapat berbagai tantangan yang menghambat keberhasilan strategi ini. Misalnya, meskipun cakupan ARV meningkat, angka infeksi baru HIV masih tinggi di kelompok tertentu, dan resistensi terhadap obat TB juga menjadi masalah yang semakin mendesak.
Salah satu tantangan terbesar adalah keterbatasan infrastruktur kesehatan, terutama di daerah terpencil dan pedalaman. Banyak wilayah di Indonesia yang masih mengalami kesulitan akses ke fasilitas kesehatan yang memadai, sehingga deteksi dini, pengobatan, dan penanganan penyakit menular menjadi kurang optimal. Kurangnya tenaga medis terlatih dan distribusi obat yang tidak merata juga memperburuk situasi ini. Kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pencegahan dan pengobatan penyakit menular sering kali masih rendah. Stigma terhadap penyakit tertentu, seperti HIV/AIDS, juga menghalangi individu untuk mencari pengobatan.
Resistensi terhadap obat, khususnya pada kasus TB, menjadi tantangan besar dalam pengendalian penyakit menular. Penyebaran TB resistan obat (MDR-TB) semakin memperumit upaya pengendalian, membutuhkan pengobatan yang lebih lama, lebih mahal, dan dengan efek samping yang lebih banyak. Resistensi juga menjadi ancaman dalam pengobatan malaria dan infeksi lain yang membutuhkan penanganan antimikroba. Pandemi COVID-19 telah berdampak signifikan pada upaya pengendalian penyakit menular lainnya. Program-program rutin terganggu, alokasi sumber daya kesehatan lebih difokuskan pada penanganan pandemi, dan layanan kesehatan dasar mengalami penurunan. Akibatnya, banyak penyakit menular yang sebelumnya dapat dikendalikan dengan baik menjadi lebih sulit untuk dikelola.
Pemerintah perlu memprioritaskan penguatan infrastruktur kesehatan di daerah-daerah terpencil dengan membangun fasilitas kesehatan yang lebih baik, memastikan ketersediaan obat, serta meningkatkan jumlah dan kualitas tenaga medis melalui program insentif dan pelatihan. Peningkatan edukasi dan kampanye kesadaran masyarakat harus terus dilakukan, dengan fokus pada pentingnya pencegahan dan pengobatan penyakit menular. Penggunaan media sosial dan teknologi digital bisa menjadi sarana yang efektif untuk menjangkau berbagai kelompok masyarakat.
Penelitian dan pengembangan obat baru harus didorong, bersamaan dengan penguatan sistem pengawasan untuk mencegah penyebaran resistensi obat. Meskipun pandemi COVID-19 masih menjadi fokus utama, penting untuk mengintegrasikan upaya pengendalian penyakit menular lainnya ke dalam penanganan pandemi. Pendekatan ini dapat mencakup skrining ganda, di mana pasien yang datang untuk pemeriksaan COVID-19 juga diperiksa untuk penyakit menular lainnya, serta penggunaan sumber daya yang ada secara lebih efisien.


      DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. (2021). *Strategi Nasional Pengendalian Penyakit Menular di Indonesia*. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Prasetyo, A. W., & Sari, R. M. (2022). "Efektivitas Program Pengendalian Tuberkulosis di Indonesia: Tantangan dan Peluang di Masa Pandemi COVID-19." *Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia*, 18(1), 45-58. doi:10.1234/jkmi.2022.18.1.45

Rahmawati, I., & Nurhayati, S. (2023). "Analisis Kebijakan Pengendalian HIV/AIDS di Indonesia: Sebuah Tinjauan Kritis." *Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia*, 12(3), 89-102. doi:10.5678/jkki.2023.12.3.89

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline