Lihat ke Halaman Asli

ribkanovechia

Mahasiswa

Cara Mahasiswa Rantau Tetap Berproses

Diperbarui: 12 Desember 2024   00:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Setiap mahasiswa rantau memiliki alasan tersendiri mengapa mereka ingin merantau karena pilihan merantau merupakan tanggung jawab yang besar. Saat mahasiswa memilih pilihan tersebut maka banyak hal yang harus dipersiapkan baik secara fisik maupun mental mereka saat merantau. Berikut beberapa langkah kecil yang dapat dilakukan oleh mahasiwa rantau untuk bertahan di era konsumerisme dan berjuang di kota orang.

Adaptasi merupakan solusi yang tepat untuk memulai langkah awal dalam melangkah ke kota baru. Keberagaman budaya serta kebiasaan warga lokal yang berbeda dengan daerah kita dapat kita atasi dengan mulai memahami dan menerima perbedaan tersebut sehingga kita akan mengenali ritme kehidupan kota tempat kita merantau dan lebih mudah beradaptasi. Tingginya biaya hidup di kota kita merantau dapat kita atasi dengan melatih keterampilan mengatur keuangan serta menerapkan gaya hidup minimalis sehingga.

Perasaan akan kesepian sering kali kita rasakan terlebih ketika kita berada di tempat baru yang jauh dari rumah. Perasaan sepi ini pasti akan menghambat proses beradaptasi kita karena merasa terisolasi dari lingkungan baru. Namun, hal ini bukan merupakan hambatan kita untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik. Banyak cara untuk mengatasi rasa kesepian, contohnya kita dapat membangun serta memperluas jaringan sosial yang sehat dengan memilih lingkungan yang tepat. Lingkungan yang baik secara perlahan akan dapat membantu kita membangun kembali zona nyaman yang memberikan rasa nyaman dan bahagia. Komunitas dan organisasi baik di dalam maupun di luar kampus dapat menjadi media pendukung kita dalam membentuk karakter baru yang lebih terbuka terhadap pengalaman baru.

Selain itu, kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain merupakan kunci utama untuk bertahan saat kita berada di lingkungan baru. Dengan belajar mengelola waktu dengan menyeimbangkan jadwal kita belajar, bekerja, hingga mengelola kehidupan pribadi dapat memberikan perasaan kepuasan tersendiri. Pengelolaan waktu yang baik dapat meningkatkan tingkat produktivitas kita tanpa mengorbankan kebahagian serta kenyamanan pribadi.

Saat ini pemakaian teknologi menjadi elemen yang tidak terpisahkan di era modern. Pemakaian teknologi secara tepat dapat meningkatkan potensi produktivitas. Selain untuk meningkatkan produktivitas, teknologi membuka peluang untuk berinovasi. Salah satu contoh pemakaian teknologi dalam bidang 

pendidikan adalah E-learning dan learning management stystem yang merupakan platform seperti Moodle dan Canva yang digunakan untuk mengakses materi, mengumpulkan tugas, dan berpatisipasi dalam diskusi secara daring. Didunia pendidikan, pemakaian teknologi dimanfaatkan sebagai platform pembelajaran daring, manajemen kelas memungkinkan pengajar dan siswa mengakses sumber daya pembelajaran agar lebih fleksibel. Namun pemakaian teknologi tidak lepas dari tantangan. Masalah keamanan data, ketergantungan berlebihan, dan pengangguran karena adanya mesin robotik yang menggantikan pekerjaan yang sebelumnya di lakukan oleh manusia. Pemanfaatan teknologi yang tepat dapat memininimalisir dampak negatif dari era otomasi. Banyak hal yang kita dapatkan saat menggunakan teknologi secara optimal, contohnya kita dapat meningkatkan keterampilan yang digantikan dengan mesin robotik dengan melakukan pelatihan ulang dan peningkatan keterampilan melalui platfofm e-learning seperti coursera.

Pemakaian teknologi yang benar dapat meningkatkan produktivitas serta menyederhanakan proses. Banyak hal yang kita dapatkan saat menggunakan teknologi secara optimal, yaitu meningkatkan efisiensi pekerjaan, memberikan akses informasi yang luas serta cepat, membantu berkomunikasi lebih mudah, dan mengoptimalkan pengeluaran. Pemanfaatan teknologi yang juga dapat membantu kita mendapatkan peluang lebih besar dalam mencari pekerjaan. Melalui platform online, kita dapat mengakses informasi mengenai lowongan pekerjaan dengan mudah. Teknologi juga dapat membantu kita meningkatkan kapabilitas melalui kurus online sehingga meingkatkan daya saing pada lingkungan pekerjaan.

Perjalanan saat kita merantau mengajarkan banyak hal bukan hanya kita belajar pendidikan formal melainkan kita dapat belajar memahami budaya baru sehingga melalui masyarakat lokal kita akan belajar arti toleransi dan empati. Perbedaan yang ada membeerikan pemahaman yang lebih mendalam bahwa wawasan yang kita miliki masih terbatas dan perlu diperluas.

Pilihan menjadi mahasiswa rantau memang tidak mudah banyak yang perlu dikorbankan. Dalam akuntansi terdapat istilah Return on Investment yang merupakan indikator yang menentukan efesiensi suatu investasi. Hal ini mengingatkan bahwa saat kita memilih merantau sama seperti kita sedang berinvestasi pada suatu perusahaan yang berupa diri kita. Proses kamu saat mengatasi tantangan adalah modal yang akam memberikan Return on Investment positif dalam hidup. Keterampilan dan wawasan yang kam tempah merupakan aset defemsif yang nilainya akan selalalu meningkat dan dibutuhkan di dunia kerja. Jadi, jangan pernah menyerah atas setiap kesulitan yang kamu hadapi. Selalu ingat bahwa mimpi yang kamu perjuangkan merupakan investasi yang akan berbuah manis di masa depan. Tetaplah percaya bahwa masa depan yang menantimu penuh akan kebahagiaan dari setiap usaha yang telah kamu lalui.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline