Lihat ke Halaman Asli

Ribka Asima Siallagan

Universitas Jember

Strategi Pemerintah Kendalikan Inflasi: Kebijakan Nilai Tukar Jadi Senjata Utama

Diperbarui: 17 November 2024   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: www.nesabamedia.

Dalam upaya mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi, kebijakan nilai tukar menjadi salah satu instrumen utama yang dioptimalkan oleh pemerintah dan Bank Indonesia (BI). Inflasi yang terkendali pada 2024, tercatat sebesar 2,13% (yoy) pada Juli 2024, menunjukkan efektivitas berbagai langkah strategis. Fokus utama adalah memastikan nilai tukar Rupiah tetap stabil di tengah ketidakpastian global, termasuk dampak dari konflik geopolitik dan kebijakan moneter negara maju.BI telah memperkuat bauran kebijakan moneter melalui intervensi di pasar valuta asing dan penggunaan instrumen seperti Domestic Non-Deliverable Forward (DNDF). Nilai tukar Rupiah tercatat menguat sebesar 5,34% pada Agustus 2024 dibandingkan bulan sebelumnya. Penguatan ini didorong oleh aliran masuk modal asing, rendahnya inflasi, serta pertumbuhan ekonomi yang baik

Langkah lain yang diambil adalah penerapan instrumen moneter seperti Sertifikat Rupiah Bank Indonesia (SRBI), yang mampu menarik aliran portofolio asing hingga Rp243,27 triliun. Hal ini memperkuat cadangan devisa dan membantu menjaga stabilitas Rupiah di pasar internasional.

Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) juga menjadi strategi penting dalam menjaga inflasi volatile food. Melalui kerja sama antara BI, pemerintah pusat, dan daerah, pengendalian harga pangan bergejolak dilakukan secara komprehensif. Pendekatan ini telah membantu menurunkan inflasi pangan dari 5,96% menjadi 3,63% selama periode yang sama.

Meski demikian, risiko dari imported inflation akibat pelemahan Rupiah dan tingginya harga energi global masih menjadi ancaman. Oleh karena itu, kebijakan suku bunga diarahkan secara pre-emptive untuk menjaga inflasi inti tetap dalam kisaran 2,51%. BI juga berkomitmen untuk menyesuaikan kebijakan sesuai dinamika global dan domestik.

Kebijakan nilai tukar yang stabil memberikan dampak positif pada daya beli masyarakat dan investasi. Dengan menjaga inflasi di bawah target, pemerintah memastikan daya saing ekonomi tetap terjaga. Diproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 4,7-5,5% pada 2024.

Strategi pemerintah dan BI yang mengutamakan stabilitas nilai tukar telah menunjukkan hasil yang positif dalam mengendalikan inflasi. Sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal diharapkan terus berlanjut untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di tengah tantangan global yang dinamis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline