Warisan di Pagi Hujan
Pagi berbalut rintik hujan perlahan,
Bayu termenung dalam lamunan.
Ibu memanggil lembut dari dapuran,
"Mari, Nak, bantu wariskan kelezatan."
Ayam kampung segar dipotong perlahan,
Jeruk nipis hilangkan amis di tangan.
Cobek besar menyambut bumbu seruan,
Cabai hijau, bawang, kunyit bersatu dalam kesabaran.
Aroma tumisan harum membahana,
Bumbu menyatu, ayam mendesis sempurna.
Daun jeruk dan serai menambah makna,
Tradisi keluarga terjaga di dapur sederhana.
Hujan deras, namun hati hangat menyala,
Di meja, ayam lado hijau tersaji sempurna.
Bukan sekadar rasa, tapi cinta dan cerita,
Warisan ibu kini milik Bayu selamanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H