Lihat ke Halaman Asli

Kapan Memilih Berani?

Diperbarui: 14 November 2016   19:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Semua orang yang pergi, ingin kembali. ada yang mau kembali ke rumah. Dalam hal ini yang tidak setuju dengan pernyataan ini adalah orang yang rumahnya broken home. Pulanglah nak, rubahlah rumah itu dari  broken home jadi fixed home (rumah yang sudah diperbaiki). Ada yang kembali karena kerinduan, kenangan dan orang-orang yang dicintai di rumah.

Rumah dalam arti luas saya mau diartikan tempat kuliah atau tempat mereka bersekolah dulu.  Beberapa mahasiswa ingin kembali ke kampusnya, ingin mengajar atau ingin belajar lagi. Karena mungkin dulu non aktif, ini kembali aktif, dengan membayar kembali uang SPP semester 9. 

Kerinduan kadang pudar karena tak bisa kembali, misalnya yang kuliah keluar negeri. Tak bisa kembali kekampusnya, karena mengajar di kampus luar negeri, akan kena visa bekerja yang sulit urusannya, apalagi di Inggris. #soktahu

Saya merindukan IAIN Ar-Raniry, dulu waktu kuliah itu namanya, sekarang jadi UIN Ar-Raniry. Rindu serindu-rindunya. Rindu karena semua aspek, pernah tidur di kampus, pernah diusir dari kelas. Pernah mandi di sumur PKM yang dilihat oleh masyarakat luas kampus. Pernah terlibat berbagai aksi, berbagai organisasi, berbagai komunikasi dan sampai pada akhirnya daripada mengacaukan kampus lebih besar kami diundang oleh rektor, dikasih makanan enak diakhir bulan, disuruh redam emosi dan fokus pada perkuliahan.

 Saya menghayalkan kapan bisa kembali, bagaimana bisa kembali dan ngapain kembali? Pernah beberapa kali mencoba kembali dihari minggu karena minggu ke banda Aceh, tapi hasrat hati memeluk gunung, apa daya gunung beretus. Hari minggu kampus tak buka.

Didalam kerinduan yang hampir redam, terperciklah secercah harapan. Kawan dan handai taulan sejawat seperkuliah dulu mengajak kembali, walau sehari untuk memberi pencerahan ke kampus tentang blog. Walaupun baru sebentar nge-blog, tapi saya langsung mengiyakan.

Yang mengajar pertama adalah Mr. Masykur Mahmud, PhD. Beliau sudah menjadi dosen disana, lalu setelah pak dosen mengajak saya diserahkan sama Lilis Suadah. Beliau juga dosen dan satu leting dulu, seorang mahasiswi yang sangat pintar dan berwibawa. Kami sudah 3,5 tahun dulu kuliah bersama dan dia juga turut andil dalam beberapa kali mengisi KRS saya, dulu tidak mengerti KRS dan KHS jadi dia yang memilih kami masuk ke kelas mana. 4 tahun lilis tamat sedangkan saya belum tamat.

 rupanya setelah kesana setelah melihat perkumpulan dosen ada Mr. Saiful Akmal, yang dulu bersama-sama kuliah juga saat saya kuliah, beliau mengajar Translation 1. Setelah beberapa hari masuk, hari-hari berikutnya saya tidak masuk. Waktu itu lagi fokus kerja di NGO.

Ada juga yang sangat sopan, briliat dan baru melangsungkan pernikahan, Dzulgunar. Kami sedikit banyak berbagi cerita dalam berbagai kesempatan dari bangku perkuliahan. Kami duduk berbagi juga film. Dia memperkenalkan saya pada film Summer Wars yang luar biasa. Memadukan antara budaya dan teknologi.

Saya sudah di UIN, Hari ini 13-11-16. Menjadi pemateri dalam bidang blog untuk mahasiswa tapi lebih banyak mahasiswi. Saya hadir jam 7.56. hanya mahasiswa dan saya dan tak ada nama-nama yang saya sebutkan diatas.

Untunglah ada dua orang yang saya kenal dan menyebabkan saya bicara dengannya. Dia mirip vokalis yang menyanyi Aishiteru 1 dan 2. Lupa namanya siapa, ia mengisahkan kejadiannya mau masuk flp tapi ditolak panitia. Padahal dia layak saya kira.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline