Lihat ke Halaman Asli

Beda Market, Beda Iklan Properti

Diperbarui: 11 Desember 2017   18:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Saat konsumen membaca iklan, mereka akan mengerti. Tapi iklan yang dibaca pertama kali bukan suatu kepastian. Statistik menunjukkan bahwa dengan semua iklan, hanya satu dari lima orang yang membaca langsung percaya hanya dengan melihat judul iklan.

Membuat beragam kampanye iklan lebih baik daripada hanya menggunakan satu iklan di satu media. Kuncinya adalah menciptakan iklan yang berbeda untuk sasaran yang berbeda. Penting untuk menargetkan dengan hati-hati iklan Anda ke konsumen yang terlihat prospektif.

Target pasar

Inilah yang dilakukan agen periklanan profesional pada tiap produk atau layanan yang mereka jual. Pikirkan, tiap produk yang Anda lihat diiklan ditujukan untuk pasar tertentu. Bisa jadi mungkin ditujukan untuk pria, wanita, manula, anak-anak, orang kaya, atau orang-orang yang sadar akan merek.

Iklan menjadi komunikasi pribadi yang bisa dibaca oleh calon pembeli, seolah-olah Anda berbicara langsung pada mereka, dan itu adalah pemasaran yang ditargetkan. Namun, Anda sering melihat iklan yang berbunyi, "Sangat ideal untuk pembeli pemula atau investor."

Itu bukan iklan pemasaran yang ditargetkan. Anda mencampur dua pembeli berbeda dalam satu iklan yang sama, Anda tidak bisa berkomunikasi langsung dengan salah satu dari mereka. Ini seperti mencoba berbicara dengan orang berusia 80 tahun dan anak usia 5 tahun. Itu tak bisa dilakukan.

Memilih target market Anda

Agen periklanan akan menggunakan tiga kategori berbeda untuk memastikan mereka tepat sasaran dengan siapa mereka ingin mencapainya. Geografis, dimana pembeli properti berasal? Daerah lokal, pinggiran kota, di luar wilayah kota, kota besar, kota kecil, atau bahkan desa?

Lihat juga secara demografis, berapa umur, penghasilan, status perkawinan, dan pekerjaan konsumen yang Anda targetkan. Anda juga harus melihat psikografis, seperti harapan dari konsumen potensial, hobi, kebiasaan? Apakah mereka suka hiburan, taman, golf, memasak, atau lainnya?

Terlalu banyak iklan yang tidak nyambung tertampang di media yang berbeda. Tidak ada tampilan terpadu untuk gambaran, citra, atau merek yang saling mengikat. Padahal, tiap iklan harusnya dimulai dengan struktur yang dapat dikenali untuk mendapatkan hasil terbaik.

Dengan berfokus pada tiap aspek, akan menjadi jauh lebih mudah untuk menentukan siapa target iklan dan kemana harus diarahkan untuk menghasilkan respons berkualitas baik. Pemasaran yang tertarget menawarkan properti ke prospek terbaik untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline