Lihat ke Halaman Asli

Riavita Maghfiroh

Islamic Education

Keimanan Seorang Entrepreneur Islam yang Dermawan, Sahabat Abdurrahman bin Auf

Diperbarui: 21 Maret 2021   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar http https https://www.finansialku.com/abdurrahman-bin-auf/

Ketika mengingat masa masa awal dakwah rosululloh di Makkah, maka tak lepas dari nama Abdurrahman bin Auf. Beliau salah satu sahabat Rosululloh yang terkenal. Nama lengkap beliau Abdurrahman bin Auf bin Abd Auf bin Abd al-Harits bin Zuhroh bin Kilab al-Quraisy al-Zuhri. Sebelum memeluk agama Islam, nama panggilan beliau abdu Amr atau Abdul Ka'bah. Yang setelah masuk islam di panggil dengan sebutan Abdurrahman bin Auf. Beliau adalah salah satu dari delapan orang pertama yang masuk islam (Assabiqunal Awwalun). Beliau adalah sahabat yang kaya dan sangat dermawan. Beliau lahir pada tahun 580 M sepuluh tahun setelah Rosululloh dan wafat pada usia 74 Tahun. Beliau merupakan keturunan Bani Zuhrah dan termasuk suku Quraisy yang berasal dari Jurai. Ayah beliau Bernama Auf bin Abdul Auf alHarith, sedangkan ibunya bernama Siti as-Syifa.

Beliau meyakini akan aqidah Islam dua hari setelah Abu Bakar As Shidiq. Tepatnya tahun 614 Masehi dengan tuntun Abu Bakar As Shidiq di rumah Al Arqam bin Abi Arqam. Abdurrahman bin Auf menyatakan taat akan segala perintah dan larangan Allah Swt di hadapan Rasulullah Saw serta menyatakan keimanan atas apa yang disampaikan Rosululloh SAW. Dengan kondisi Mekah dan sejarah perjuangan dakwah Rosululloh pada saat itu, Abdurrahman bin Auf telah menjadi muslim pada masa permulaan dakwah. Beliau telah beriman kepada Allah Swt dan Rasulullah Saw sebelum rumah Arqam dijadikan sebagai pusat dakwah agama Islam serta pengajarannya kepada para sahabat, Abdurrahman bin Auf termasuk orang yang paling awal masuk Islam.

Abdurrahman bin Auf merupakan seorang yang memiliki banyak harta. Beliau juga seorang mufti yanhg handal di Madinah. Beliau juga sahabat Rosululloh SAW yang handal dalam berbisnis dan berniaga. Kepiawaian beliau dalam berniaga dan berbisnis sudah terkenal di kota Madinah. Kamandirian beliau tergambar dalam kata katanya "Seandainya aku mengangkat batu, niscaya kutemukan emas (uang dinar) dan perak (uang dirham) dibawahnya". Kata kata beliau ini bukan menunjukkan kesombongan melaikan gambaran akan diri beliau yang senang berwirausaha. Beliau mampu membaca setiap peluang dalam berbisnis. Kepiawaian beliau ini tidak diragukan dan sudah diakui masyarakat pada zaman itu.

Ketika Abdurrahman bin Auf ditanya apakah rahasia dalam membangun  perdagangan maju, beliau menjawab: "Saya (Abdurrahman) tidak pernah menjual barangan yang cacat dan saya tidak berkehendak keuntungan yang terlalu banyak. Allah SWT memberkati orang-orang yang dikehendaki-Nya". Abdurrahman bin Auf memandang bisnis bukan berarti rakus ataupun suka menumpuk harta. Berbisnis itu merupakan suatu amal dan tugas kewajiban yang hasilnya kelak akan mendekatkan jiwa kepada Allah SWT dan berqurban di jalan Allah SWT.

Dikisahkan dalam sebuah riwayat bahwa Abdurrahman sama sekali tidak menerima harta pemberian dari Saad bin Rabi' dimana beliau ini adalah orang yang disaudarakan dengan Abdurrahman bin Auf. Inilah bukti mental entrepreneur dan kemandirian yang tinggi pada diri beliau. Padahal, jika ingin Beliau bisa saja mengambil setengah harta kekayaan Sa'ad bin Rabi' untuk modal bisnis. Namun, demikian itu tidak dilakukan,  karena keyakinannya bahwa ia akan mampu mendapatkan modal dan memulai usaha dengan tangannya sendiri.

Abdurrahman bin Auf merupakan sosok orang kaya yang patut dijadikan role model saat ini. Hartanya tidak lantas membuatnya bersikap sombong, dan suka pamer. Semua sifat tercela itu sama sekali tidak pernah ada pada dirinya. Abdurrahman justru bersikap tawaduk (rendah hati), sangat gemar beribadah, dan suka bersedekah. Setiap harta beliau adalah harta yang halal dan sedekahnya menyuburkan harta beliau.

Selain jiwa berbisnis yang tinggi, Abdurrahman bin Auf memiliki jiwa social yang tinggi. Beliau senang mendermakan hartanya untuk kepentingan umat. Salah satunya Abdurrahman bin Auf menyumbang sebanyak 4000 dirham, 500 kuda perang dan 1.500 Unta untuk keperluan Perang Tabuk pada tahun Kesembilan Hijrah. Menurut rumor, separuh dari harta yang dimilikinya. Beliau sangat dermawan dan suka membantu fakir miskin dan anak yatim.

Dalam sebuah buku Rahasia Jutawan Islam Abdurrahman bin Auf memiliki karakteristik  sebagai berikut: Belaiu selalu menjaga amanah yakni sesuatu yang tidak hanya bersifat material, namun segala sesuatu yang diserahkan kepada seseorang dimana ia menyatakan kesediaan saat menerima, beliau senantiasa jujur, bertaqwa dan ikhlas dalam kerja, adil, berintegritas, berani, amat mencintai Rasulullah dan , keluarganya, memuliakan istri istri Rasulullah Saw, mahir dalam mengelola bisnis, proaktif dalam memberi sedekah dan sumbangan dengan melibatkan kepentingan ummah, sejak zaman remaja beliau tidak minum arak dan dijamin sebagai ahli syurga oleh Rasulullah SAW.

Abdurrahman bin Auf wafat pada zaman pemerintahan Utsman bin Affan, pada tahun 32 H dalam usia 74 tahun. Beliau dishalatkan oleh saingannya dalam bersedekah di jalan Allah SWT, yaitu Utsman beliau di usung oleh Sa'ad bin Abi Waqqas ke pemakaman Al Baqi

Sumber :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline