Lihat ke Halaman Asli

Objektivitas Admin dan Redaktur Kompasiana

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Saya sudah jadi Kompasianer sejak 3 Januari lalu yang alhamdulillah cukup produktif menulis. Menurut saya, tulisan-tulisan itu tidak ada yang dibuat dengan niat untuk main-main atau mencari polureritas karena itu mungkin bukan bagian dari jalan hidup saya.Saya lebih cenderung Kompasiana yang berlingkup nasional ini untuk berbagi ide dan pemikiran positif guna peningkatan harkat dan martabat manusia dan kemajuan bangsa.

Kedengarannya mungkin agak sedikit utopis tapi meskipun sejumput itu lah idealisme yang tetap harus kita pupuk dalam diri kita masing-masing. Di tengah kegalauan dan tumpuk bertumpuknya masalah bangsa saat ini, kita paling tidak tetap bisa berfikiran jernih dan objektif.Karena itu sharing dan menulis di Kompasiana adalah salah satu jalan yang dapat saya ambil.

Sejak Januari, alhamdulillah sudah 38 tulisan (Januari 14 tulisan, Februari 14, Maret 10) yang saya kirimkan.  Topiknya bermacam-macam dengan kategori paling banyak adalah Politik (7 tulisan), Manajemen (5), serta Sosok, Birokrasi, Hankam, dan Sosbud (masing-masing 3). Produktivitas yang sangat bervariasi ini dipicu oleh sifat Kompasiana yang punya pendekatan uptodate dan saya sendiri yang mengusahakan tulisan itu tidak terlalu panjang (tidak wordy).

Terhadap tulisan-tulisan itu telah terjadi pula berbagai perlakuan. Ada yang sempat jadi headlines dan ada yang sub-headlines (pada kategori) yang barangkali karena isinya dianggap memang uptodate dan perlu. Tapi ada pula tulkisan yang sekedar lewat dan hilang begitu saja, padahal ekspektasi saya isinya akan menarik perhatian karena berupa informasi atau pemahaman yang diperlukan oleh orang banyak. Mungkin saja hal ini karena tim admin dan redaksi Kompasiana punya kriteria dan mekanisme penilaian tersendiri yang memang menjadi otoritas mereka.

Akan tetapi, kalau kita perhatikan dan cermati isinya, tidak kurang pula banyak tulisan-tulisan iseng atau katakanlah tidak berkualitas, baik dari topiknya, nilai informasinya, cara penulisannya, maupun tata bahasanya. Anehnya tulisan seperti itu bisa saja nangkring lama meskipun kita lihat jumlah kliknya tidak begitu banyak atau kalah banyak dengan tulisan lain.Para penulis tentu tetap komit dengan terms and conditions yang telah disepakati.

Akan tetapi, bagi seorang penulis penulis sejati, lamanya nangkring ini bukan tujuan karena ia ingin populer atau mencari sensasi tapi ada sedikit kebahagiaan bahwa pemikirannya disimak orang dan mendapat kesempatan tampil lebih lama sehingga diharapkan akan lebih bayak pula yang membacanya. Kebahagiaan inilah yang dapat jadi reward pada kerja-kerja sukarela atau karena semangat dan potensinya untuk berbuat bagi sesama, dalam hal ini melalui tulisan.Karena itu, tim admin dan redaksi yang baik dan objektif sangat berkontribusi bagi tumbuh kembangnya budaya menulis yang positif dan tanpa terasa sekali gus membagi manfaat pada kemajuan bangsa.Semoga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline