Lihat ke Halaman Asli

Green Hornet

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

12979964221887167486

Banyak orang bilang film ini biasa, jelek, gak bagus, konyol...makanya pas nonton film ini ekspektasi gue juga gak banyak. Tapi setelah nonton ternyata not so bad juga lah. Malah ada pelajaran yang bisa diambil dari film ini. Bahwa untuk berbesar hati dan mengakui kehebatan orang lain itu berat. Apalagi kalau orang itu dulunya adalah mantan pembantu atau bawahan. Tokoh yang diperankan Seth Rogen ini bernama Britt Reid  adalah anak seorang pengusaha penerbitan koran yang terkenal. Hubungan dengan sang ayah yang tidak pernah baik itu membuat Britt tidak mengerti mengapa orang begitu memuja sang ayah. Ia lalu berkenalan dengan salah seorang pembantu sekaligus mekanik dan pembuat kopi yang enak bernama Kato(diperankan Jay Chou) Dari berbincang - bincang mengenai sang ayah dan meningkat menjadi keisengan tingkat tinggi. Mereka tanpa sengaja menolong orang dari perampokan dan sejak itu Britt menjadi ketagihan. Ia pun meminta para pegawainya memuat besar - besaran mengenai orang tidak dikenal tersebut. Semua baik - baik saja hingga Leonore Case (diperankan oleh Cameron Diaz) melamar sebagai sekretaris. Bisa ditebak, keduanya langsung naksir berat dan berlomba - lomba menarik perhatian Leonore. Britt merasa ia yang berhak mendapatkan semuanya karena ia sebagai sang jagoan, pemeran utama. Kato hanyalah asisten tanpa nama yang harus selalu mengalah. Kato sendiri tidak terima akan perlakuan tersebut karena merasa tanpa dirinya maka tokoh Green Hornet tidak akan ada. Bahkan pemilihan nama Green Hornet pun sebagian adalah ide Kato.

12979960781299409731

Namun, layaknya cerita superhero lainnya, Britt akhirnya sadar akan segala kesalahannya. Ia menyadari bahwa ayahnya meninggal karena berusaha memberitakan hal yang benar. Ia akhirnya mengakui bahwa Kato yang sebenarnya paling berjasa dalam petualangan mereka. Kato juga menyadari bahwa keinginan agar diakui dirinya yang paling berjasa ternyata bisa luntur atas nama persahabatan dan keinginan melakukan hal yang benar. Buat gue, film ini perjalanan seorang superhero dari yang manja abis dan super menjengkelkan karena kebodohannya. Hingga berubah menjadi orang yang (sedikit) lebih dewasa. Gue bilang sedikit karena...ya liat aja deh endingnya. Lumayan menghibur kalau buat gue. Mungkin karena gue gak nonton serial televisinya yang jadul itu sehingga gak ada bahan buat perbandingan. Kalau kepingin ketawa - tawa dipersilahkan loh nonton film ini:)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline