Lihat ke Halaman Asli

Ria

Pemilik akun

Pengalaman Pribadi Mengikuti Program Kartu Prakerja

Diperbarui: 7 September 2021   18:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Program Kartu Prakerja adalah program yang dibuat oleh pemerintah sejak sebelum pandemi datang. Tujuan awal  program karti prakerja adalah untuk meningkatkan kompetensi masyarakat dan mengasah skil masyarakat, juga tentu saja memberikan legalitas karena para peserta kartu prakerja ini akan mengikuti pelatihan - pelatihan yang disediakan dan mendapatka sertifikat pelatihan. 

Pada awal pembentukan program ini, muncul banyak sekali pro dan kontra di kalangan masyarakat, melihat pelatihan - pelatihan yang disediakan di prakerja sebagian besar bisa di dapatkan di Youtube dengan gratis sedangkan di program kartu prakerja ini pemerintah harus mengucurkan dana yang lumayan untuk memberikan pelatihan tersebut kepada para peserta kartu prakerja. 

Polemiknya apakah sertifikat yang dihasilkan dengan membayarkan sejumlah dana tersebut pada akhirnya akan bisa membantu para penerima sertifikat di kemudian hari.

Saya mendaftar sebelas kali, sepuluh kali gagal dan yang ke sebelas baru berhasil, namun timbul masalah karena email yang saya daftarkan di akun prakerja saya tidak bisa di akses karena saya lupa password dan saya tidak bisa melakukan pemulihan di google, dalam program Kartu Prakerja sendiri peserta tidak bisa mengganti alamat email. 

Saya mencoba meminta bantuan di kolom chat yang disediakan di dashboard prakerja.go.id namun hal itu tidak membantu, sesekali saya tersambung dengan contact center tetapi mereka tidak menjawab pertanyaan, hanya konfirmasi data dan berakhir menutup percakapan, saya bahkan mengisi form pengaduan tetapi juga tidak ada tanggapan.

Ketika pendaftaran saya berhasil, saya mencoba untuk mendaftar salah satu pelatihan yang bekerjasama dengan prakerja, namun hal yang membagongkan terjadi, link dan tiket pelatihan dikirim ke alamat email yang tidak bisa saya akses, saya mencoba meminta bantuan kepada vendor yang memberikan pelatihan, namun hasilnya juga nihil, mereka hanya bisa mengarahkan ke form pengaduan yang mana bisa saya ketahui tanpa informasi dari mereka, dan akhirnya saya melewatkan pelatihan berupa webinar yang diberikan oleh vendor tersebut . 

Ketika saya terlewat pelatihan saya berusaha menghubungi contact center prakerja lagi melalui chat, saya pernah menghubungi melalui email yang tercantum di website prakerja tetapi ternyata email saya tidak terkirim karena google tidak bisa menemukan alamat email tersebut, saya juga menghubungi melalui twitter dan Instagram tetapi tidak ada tanggapan, saya bahkan mengomentari akun youtube prakerja tetapi tidak ada respon juga. Dan ketika saya berhasil terhubung dengan contact center di dashboard prakerja.go.id lalu saya mengemukakan permasalahan saya, maka jawaban inilah yang saya dapatkan.

"Mohon menunggu, kami memerlukan waktu untuk menangani permintaan Anda.(17:10, 17:13,17:15, 17:19, 17:21, 17:23,17:26, 17:28, 17:33, 17:36, 17:39, 17:41, 17:44, 17:47, 17:49, 17:51, 17:54, 17:56, 17:58, 18:01, 18:04, 18:06, 18:09, 18:11, 18:13, 18:16, 18:18, 18:21, 18:24, 18:26, 18:29)" ini adalah jawab yang sama dikirim pada rentang waktu yang saya sebutkan. Dari sini terlihat jelas bahwa dalam waktu tunggu saya yang lebih dari satu jam tidak ada jawaban sama sekali, hanya seperti robot yang di beri timing aja.

Dari pengalaman ini setidaknya saya bisa sedikit mengerti mengapa produk impor masih menjadi andalan, mengapa aplikasi PeduliLindungi membuat beberapa warga negara tidak bisa pulang dari luar negeri, dan mengapa pandemi ini masih melekat hingga saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline