Lihat ke Halaman Asli

riap windhu

TERVERIFIKASI

Perempuan yang suka membaca dan menulis

Dinamika Perjalanan BPJS Kesehatan, dari Bikin Gelo Hingga Makin Keren Layanan

Diperbarui: 26 Mei 2024   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku Catatan 10 Tahun Perjalanan BPJS Kesehatan (dok.windhu)

Sudah satu dekade BPJS Kesehatan hadir memberi pelayanan bagi masyarakat Indonesia sejak resmi beroperasi 1 Januari 2014. Banyak cerita dan pengalaman yang terjadi dalam rentang waktu sepuluh tahun. Semua ini diwujudkan dalam dua buah buku yang diluncurkan di Ballroom kantor BPJS Pusat, Jumat 17 Mei 2024.

Siang itu, peluncuran dua buku yang dilakukan oleh Direktur BPJS Kesehatan Ghufron Mukti memancing minat.  Layanan BPJS Kesehatan memang langsung dirasakan oleh masyarakat melalui jenjang fasilitas kesehatan. Setiap Warga Negara Indonesia (WNI) wajib mengikuti program BPJS Kesehatan.

Buku pertama berjudul "Roso Telo Dadi Duren, Biyen Gelo Saiki Keren: Catatan 10 Tahun Perjalanan BPJS Kesehatan".  Sebuah buku yang berisi mengenai berbagai peristiwa sepanjang perjalanan BPJS Kesehatan. Dinamika perjalanan BPJS Kesehatan sepanjang mengelola Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) selama satu dekade dijabarkan.

Buku kedua berjudul "Prinsip Dasar Sistem Jaminan Sosial dan Asuransi Kesehatan". Sebuah buku yang membahas dasar-dasar asuransi kesehatan sosial, termasuk di dalamnya seluk belik penyelenggaraan Program JKN, Kebutuhan Dasar Kesehatan (KDK), Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), mekanisme naik kelas dan urun biaya, program anti kecurangan, transformasi digital yang dilakukan BPJS Kesehatan, dan lain-lain  

BPJS Kesehatan 1 Dekade (dok.windhu)

Meskipun ada dua buku, hanya buku pertama berjudul "Roso Telo Dadi Duren, Biyen Gelo Saiki Keren: Catatan 10 Tahun Perjalanan BPJS Kesehatan" yang dibedah. Pesertanya hadir secara offlline dan online.

Hadir sebagai pembedah buku adalah Koordinator Advokasi BPJS Watch Timbul Siregar, Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Dr. Iing Ichsan Hanafi, Wakil Ketua Komisi IX Emanuel Melkiades Laka Lena , Pimpinan Kumparan Arifin Asydhad, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi, perwakilan dari Kementerian Kesehatan, dan lain sebagainya.

"Roso Telo Dadi Duren, Biyen Gelo Saiki Keren: Catatan 10 Tahun Perjalanan BPJS Kesehatan" yang diartikan dalam Bahasa Indonesia Rasa Ketela Jado Duren, Dulu Kecewa Sekarang Keren ditulis oleh Prof.Dr. Ali Ghufron Mukti dengan sejumlah kontributor lainnya. Cetakan pertama buku yang diterbitkan BPJS Kesehatan dengan ISBN  978-623-88199-8-0 pada Mei 2024 ini terdiri atas 5 bab dengan total keseluruhan 152 halaman hingga 152 halaman.

Awalnya Dipandang Sebelah Mata, Sempat Dilabeli Haram

Badan Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan (BPJS Kesehatan) merupakan badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan kesehatan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional dan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang mengamanatkan bahwa setiap WNI wajib mengikuti program BPJS.

Bukan hal yang mudah walaupun bisnis asuransi sudah dikenal di Indonesia sejak zaman Belanda. Namun, yang bersifat sosial untuk menjamin kebutuhan layanan masyarakat baru digagas pada tahun 1964. Selain itu, meski sebelumnya sudah ada asuransi sosial seperti Asabri, Astek (Jamsostek), Taspen, dan Jasa Raharja, jumlah kepesertaannya sangat terbatas sesuai tujuan pendirian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline