Lihat ke Halaman Asli

riap windhu

TERVERIFIKASI

Perempuan yang suka membaca dan menulis

Daun Katuk dan Upaya Memperlancar ASI

Diperbarui: 2 Agustus 2022   07:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tanaman katuk di halaman (dok.windhu) 

Tanaman katuk yang tingginya lebih dari satu meter itu bergoyang-goyang saat angin datang. Daunnya yang hijau segar memenuhi setiap tangkainya. Beberapa bunga kecil berwarna merah ada di sela-sela dedaunan itu. Sudah sangat pantas dan tepat waktu untuk segera dipetik.   

Sudah lebih dari sepuluh tahun tanaman katuk itu tumbuh di halaman depan rumah. Sengaja ditanam untuk konsumsi sewaktu-waktu jika dibutuhkan dan diinginkan. Biasanya untuk dijadikan sayur bening katuk yang sangat mudah sekali membuatnya.

Hanya membutuhkan daun katuk,bawang merah, bawang putih, gula dan garam. Mengonsumsinya akan lebih enak jika ditambah dengan jagung manis yang dipipil. Bisa juga dengan ubi manis yang dipotong dadu kecil-kecil.

Saat disajikan panas-panas sangat enak. Terasa segar. Disantap begitu saja kala kuah masih mengepul terasa nikmat. Namun, dimakan sebagai teman nasi juga tak kalah menyenangkan. Bahkan, melalui tayangan youtube, artis Dewi Hughes malah menjadikannya bagian dari jus yang dicampur buah.

Sayur bening katuk dan Ubi (dok.windhu) 

Katuk yang Enak Dikonsumsi

Ya, katuk sangat enak dikonsumsi oleh siapapun. Di sisi lain, sejak dulu hingga kini banyak juga yang meyakininya sangat bagus untuk dikonsumsi oleh para ibu yang sedang menyusui bayi. Katuk dapat memperbanyak dan memperlancar Air Susu Ibu (ASI).

Kenyataannya, memang begitu.Katuk dikonsumsi oleh para ibu yang banyak mengalami kendala ASI. Para orang tua banyak yang menyarankan anak-anaknya yang akan menjadi ibu atau sudah melahirkan untuk banyak mengonsumsi daun katuk. Tujuannya, tentu saja supaya kecukupan ASI pada bayi tercukupi.

Para ibu umumnya cemas bila jumlah ASI yang sedikit dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan bayi. Terutama, pada saat bayi harus memperoleh ASI ekslusif selama enam bulan.

Sayangnya, tak semua ibu yang melahirkan memiliki ASI yang banyak dan lancar. Jelas teringat saat dulu kakak melahirkan bayi yang lucu. ASI yang keluar sangatlah sedikit dan membuatnya panik. Kakak mengonsumsi sayur bening katuk hingga pil katuk yang banyak beredar di pasaran. Itupun ditambah dengan pompa ASI.

Penyebab tidak keluarnya ASI cukup banyak. Dari stress hingga kelelahan setelah persalinan ataupun lantaran alasan medis. Namun bisa jadi, kala itu kondisi jiwa kakak yang tidak begitu tenang setelah melahirkan dengan operasi caesar, cukup besar mempengaruhi kondisi jiwanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline