Pandemi Covid-19 tidak dipungkiri telah memberi pengaruh besar terhadap masyarakat Indonesia. Pelaku bisnis gulung tikar dan merumahkan karyawannya. Banyak UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) kehilangan daya karena penghasilan yang harus menguap ketika destinasi wisata harus tutup untuk mencegah penyebarluasan virus yang meluas di seluruh negeri.
Seiring dengan kondisi pandemi di Indonesia yang mulai mereda, bangkit untuk menjadi kuat dan pulih menjadi agenda yang tak bisa ditawar lagi. Beradaptasi dengan keadaan dan bergandengan bersama merupakan yang bisa dilakukan. Hal ini selaras dengan tema "Recover Together, Recover Stronger" yang diusung Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20.
Ya, Indonesia untuk pertama kalinya Indonesia yang masih masuk dalam jajaran negara berkembang ternyata memperoleh kepercayaan menjadi tuan rumah selama setahun, yakni sebagai Presidensi Group of 20 (G20) tahun 2022 dari 1 Desember 2021 sampai 30 November 2022. G20 sendiri merupakan forum internasional yang memiliki fokus dalam koordinasi kebijakan di bidang ekonomi serta pembangunan.
Tentu saja hal ini akan memberi dampak yang positif bagi Indonesia, yang juga terkena imbas dari pandemi covid-19 yang cukup panjang waktunya. Selain punya peran dalam menentukan agenda prioritas dan memimpin rangkaian kegiatan, Indonesia dapat mengajak seluruh dunia untuk menjalin kolaborasi sehingga segera pulih dan bangkit.
UMKM dan Peningkatan Ekonomi
Status Indonesia sebagai presidensi G20 sesungguhnya juga mempunyai dampak positif pemulihan ekonomi bagi para pelaku bisnis, terutama UMKM yang pada saat pandemi harus gulung tikar ataupun penghasilannya berkurang drastis.
Hal ini dapat dimanfaatkan Indonesia untuk pemulihan ekonomi, baik jangka pendek mampun jangka panjang.
Pasalnya, agenda forum G20 ada dua jalur, yakni Jalur Keuangan (finance track) oleh Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia yang fokus pada isu-isu keuangan dan Jalur Sherpa (Sherpa track) yang fokus pada isu-isu ekonomi non-keuangan.
Nah, Indonesia dapat memanfaatkannya untuk pemulihan ekonomi, terutama pada UMKM. Misalnya saja, dengan semakin tingginya ketertarikan wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Indonesia maka perekonomian setempat akan tumbuh.
UMKM di daerah wisata dapat membuka kembali usahanya, mulai dari kulineran, penginapan, transportasi, hingga cindera mata. Semuanya bisa ditawarkan kepada para wisatawan. Para pekerja yang sempat menganggur kehilangan pekerjaannya dapat kembali menaruh harapan untuk kembali mengumpulkan pundi-pundi penghasilan.