Membeli kendaraan secara tunai atau kredit. Hal ini seakan berulang menjadi perbincangan di rumah saat muncul kebutuhan untuk memiliki kendaraan yang bisa menunjang pekerjaan.
Mulanya, bapak yang memerlukan sebuah sepeda motor untuk aktivitasnya bekerja. Ketika kakak, saya dan adik memasuki dunia kerja, kami kemudian merasa sudah saatnya mempunyai kendaraan sendiri. Kecepatan waktu dan ongkos yang murah menjadi pertimbangan untuk memilikinya.
Namun tetap, pertimbangan terbesar sebelum membawa kendaraan roda dua pulang adalah, apakah harus membeli secara tunai atau kredit? Hal yang biasa kami lakukan adalah mengumpulkan selebaran dari berbagai dealer motor, melihat-lihat merek dan jenis motor, layanan after sales yang dimiliki dan tentu saja harga unit yang harus dibeli!
Yups, harga jual kendaraan roda dua dari model, segi merek dan jenis juga kami perhatikan. Setelah sreg pada sepeda motor tertentu, biasanya membandingkan jika membeli tunai berapa jumlahnya dan bagaimana jika kendaraan incaran kami itu dibeli secara mencicil.
Keinginan untuk membeli secara tunai ada, tapi ujung-ujungnya semua sepeda motor yang berada di rumah dan masih ada sampai kini, semuanya dibeli secara kredit. Dari motor untuk bapak sampai motor untuk saya. Alasannya, kebutuhan lain yang juga harus dipenuhi setiap bulannya.
Membeli dengan mencicil kemudian menjadi solusi untuk memiliki kendaraan bermotor yang dibutuhkan dan diinginkan. Melalui selebaran yang diambil dari sejumlah dealer, kami pun membanding-bandingkan harga sepeda motor jika dibeli dengan cicilan dalam jumlah tahun yang berbeda.
Hal ini akan berpengaruh pada jumlah uang muka (down payment/DP) yang harus kami bayar. Begitupun halnya dengan tempo dan besar cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya. Setelah semua dihitung sesuai dengan kemampuan membayar, akhirnya proses pembelian sepeda motor dilakukan. Sepeda motor akhirnya tiba di rumah dan siap digunakan!
Sumber gambar:tribunnews.com/olahgambar)
Bisa Banget Temukan Solusi Keuangan Melalui Aplikasi
Itulah yang harus dijalani saat hendak membeli suatu barang yang dibutuhkan namun kondisi keuangan terbatas. Di sisi lain, setiap manusia memiliki kebutuhan primer, sekunder dan tersier yang harus atau ingin dipenuhi.
Memutuskan untuk memenuhi kebutuhan misalnya saja sepeda motor, seperti yang pernah saya lakukan, ternyata membutuhkan waktu tak sebentar. Dari survey jenis kendaraan, survey harga, menentukan merek, datang dari dealer ke dealer atau dari satu pameran ke pameran lainnya perlu waktu.