Jelang reformasi 1998, aksi unjuk rasa dari para aktivis dan mahasiswa dari berbagai kampus berlangsung di berbagai tempat. Kerusuhan, perampokan, penjarahan, pembakaran bangunan, pemerkosaan dan orang hilang menjadi tragedi yang tak akan pernah terlupa. Rumah-rumah dikunci rapat. Sunyi dan ketakutan menebar.
Peristiwa aksi mahasiswa, terutama yang berlangsung di Trisakti memakan korban. Hal ini tak dipungkiri menjadi pemicu lahirnya reformasi setelah berujung pada pendudukan gedung MPR/DPR. Lalu, memaksa Presiden RI ke-2 Soeharto mundur dari jabatannya.Catatan sejarah yang kemudian mengakhiri masa orde baru selama tiga puluh dua tahun.
Ketika itu, suasana tak terkendali. Banyak perusahaan bangkrut, orang kehilangan pekerjaan, harga-harga melambung tinggi di pasaran. Perekonomian goyah karena nilai tukar uang negara yang merosot jauh. Krisis moneter menimbulkan kerusuhan sosial. Pelanggaran HAM dan penculikan aktivis menjadi topik pembicaraan dan pemberitaan.
Bersuara Untuk Reformasi
Ingatan itulah yang terbayang saat menonton Aum! di bioskoponline.com. Film fiktif ini mengangkat kisah sekelompok anak muda yang berjuang agar reformasi dapat terjadi. Meski dibayangi oleh ketakutan dan ancaman penangkapan, aksi tetap dilakukan. Mereka membuat film yang diyakini menjadi sarana menyampaikan tujuan pentingnya reformasi.
Yups, sekelompok pemuda itu membuat film untuk menyuarakan pendapat mengenai reformasi. Mereka mengambil syuting di berbagai tempat, salah satunya di depan kandang macan untuk mendapatkan suara Aum. Suara menggelegar yang menyimbolkan kebebasan bersuara tidak dapat dibungkam.
Aum! dibuka dengan adegan Satriya (Jefri Nichols) dalam pembuatan film. Pemuda ini berlari sekuat tenaga untuk menghindari penangkapan yang dilakukan pihak militer. Satriya bersama teman-temannya adalah aktivis yang berani memperjuangkan kondisi masyarakat yang tertindas oleh kekuasaan.
Ketika itu tidak ada kebebasan berpendapat. Satriya dibantu Adam (Aksara Dena), seorang militer yang harus disersi karena mendukung perjuangan reformasi adiknya. Mereka harus melarikan diri untuk menghindari penangkapan saat para aktivis sedang berkumpul.
Perbedaan dan Kebebasan Berpendapat
Itu adalah adegan Satriya dan Adam dalam film untuk reformasi. Sayangnya, meski Satriya dan Adam berperan apik dalam film, tidak demikian halnya menurut Panca Kusuma Negara (Chicco Jerikho).