Menjalani gaya hidup sehat dapat membuat lebih banyak energi, menjaga kesehatan mental dan menghindari risiko terhindar penyakit. Terlebih pada ramadan yang saat ini masih berada masa pandemi Covid. Dengan gaya hidup sehat baru #MyNewHealtyLifestyle , secara keseluruhan kualitas hidup akan meningkat. Peluang hidup lebih panjang terbuka.
Usai Salat Subuh, saya mulai menggunakan baju lengan panjang dan celana panjang. Masker bersih sudah dipakai. Setiap pagi, saya membiasakan diri selalu menyediakan waktu untuk berjalan kaki mengelilingi perumahan setidaknya 30 menit. Bukanlah hal yang mudah karena terkadang rasa kantuk dan rasa ingin bersantai di pagi hari menyerang.
Pertambahan usia dan aktivitas yang lebh banyak dilakukan di rumah saja di masa pandemi, membuat saya merasa perlu untuk melakukan perubahan gaya hidup sehat baru. Soalnya, berat badan tubuh lebih mudah meningkat. Dari obrolan di sebuah grup whatsapp, bahkan sudah mulai ada yang terkena diabetes pada usia 30 tahunan.
Saya ingin menjalani kehidupan yang sehat dan tidak tergantung orang lain hingga usia tua. Ingin selalu mampu melaksanakan ibadah, termasuk puasa dengan lancar tanpa terserang penyakit. Hal ini membawa kesadaran jika gaya hidup sehat baru harus dimulai sekarang. Waktu yang tepat adalah dengan tidak menundanya. Apalagi di masa pandemi, tidak ada jaminan untuk bisa terhindar sehingga harus membiasakan diri selalu mematuhi protokol kesehatan.
Lalu apa yang saya lakukan?
1. Menjaga Pola Makan yang Sehat dan Seimbang
Pola makan yang sehat dan seimbang membuat daya tahan tubuh lebih kuat. Inilah yang dibutuhkan di masa pandemi seperti ini. Makan itu tidak sekeadar kenyang. Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan pedoman Piring Makanku, yakni separuh bagian piring makan berisi buah dan sayur-sayuran dan separuh piring lainnya berisi karbohidrat dan protein.
Makan secukupnya saja. Memilih makanan yang segar dan bukan instan lebih sehat. Selama masa pandemi, saya menanam sejumlah sayuran yang
bisa disantap, mulai dari daun pepaya, daun kelor, daun pepaya jepang, manding,katuk, cabai dan terong. Sayuran ini sangat mudah tumbuh dan gampang panen. Memasaknya pun gampang. Hal ini mengurangi keinginan sering membeli jajanan atau makanan di luar yang belum tentu lebih sehat.
Membatasi penggunaan gula, garam dan lemak dapat menghinndari risiko tubuh terkena penyakit. Penggunaan gula berlebih dapat menyebabkan diabetes, penggunaan garam berlebih dapat terkena risiko penyakit darah tinggi. Kelebiha lemak pun bisa membuat tubuh obesitas. Pola makan yang sehat dan seimbang ini juga membantu untuk mengontrol berat badan tubuh.
2. Olahraga
Membiasakan diri untuk olahraga secara rutin, bukanlah hal yang mudah. Padahal, cukup paling lama selama 30 menit setiap hari.Olahraga yang dilakukan pun tidak harus yang terlalu rumit. Cukup yang sederhana saja dan murah meriah seperti jalan kaki, lari atau naik turun tangga di rumah. Pada awal pandemi, saya pun ikut membetulkan sepeda lama sehingga bisa digunakan untuk berputar mengelilingi kompleks.
Senangnya, saat bersepeda bersama saat keponakan pun ikut bersepeda bareng. Kami tertawa-tawa mengitari perumahan di pagi hari karena selain sehat, bahagia pun dapat. Seandainya sedang tak ingin keluar rumah, saya memanfaatkan saluran olahraga di youtube. Banyak tips dan cara berolahraga yang praktis bagi pemula yang bisa diikuti dengan mudah.