Abu Bakar As-Siddiq diangkat menjadi khalifah pertama Islam dalam Kekhalifahan Rasyidin. Pedagang sukses ini rela mengorbankan hartanya untuk membantu perjuangan Rasulullah SAW. Sehingga, pantas meneladani sahabat nabi satu ini.
Tayangan youtube dari Alman Mulyana, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Subang yang bermukim di Arab Saudi menampilkan bekas rumah dari Abu Bakar As Siddiq. Tentu, bukanlah gambaran yang sama. dengan rumah saat khalifah ini masih hidup. Pada posisi bekas rumah dibangun, kini berdiri sebuah hotel . Rumah itu kini telah berubah menjadi sebuah masjid yang terletak di lantai IV dengan nama Masjid Abu Bakar Siddiq.
Masjid ini selalu dipadati oleh pengunjung yang ingin menunaikan ibadah salat disana. Hal itu tergambar dari tayangan betapa banyaknya orang yang datang. Siapa yang tidak ingin menyempatkan beribadah di Masjid Abu Bajkar As Siddiq jika ada kesempatan?
Abu Bakar, Tumbuh di Saat Berhala Masih Disembah
Buat umat muslim, nama Abu Bakar As Siddiq sangat terkenal dan layak dihormati. Berdasakan hadist riwayat dari Bukhori disebutkan, Abu Bakar adalah orang terdekat Nabi Muhammad SAW. Lelaki yang digambarkan bertubuh kurus ini masuk pada jajaran orang yang paling awal masuk Islam. Tak hanya jiwanya, Abu Bakar selalu mendampingi Raslulullah, sejak muda usia hingga Rasulullah wafat.
Abu Bakar lahir di Makkah pada akhir abad 13 H atau 23 Agustus 634 Masehi, dengan nama Abdullah bin Abu Quhafah. -Hasan Dalam buku Professor Masud-Ul, Sidiq I Akbar Hazrat Abu Bakr menuliskan nama lengkap Abu Bakar adalah 'Abdullah bin 'Utsman bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Quraisy.
Abu Bakar hidup di Makkah pada zaman orang -orang masih menyembah berhala. Usia yang hanya terpaut dua tahun denga Nabi Muhammad. Lelaki ini tidak pernah percaya jika patung-patung tempat orang-orang bersujud dapat memberikan pertolongan. Lelaki ini pernah mencoba meminta pakaian dan makanan terhadap berhala. Namun tentu saja, ia tidak mendapatkannya.
Lantaran kesal, Abu Bakar menggunakan batu untuk menghancurkan berhala. Baginya, jika benar Tuhan, maka berhala itu bisa melindungi dirinya. Kenyataannya tidak, berhala itu malah hancur. Sejak saat itu, Abu Bakar tidak mau lagi menyembah berhala.
Meyakini Isra' Mi'raj, Perjalanan Nabi Muhammad
Saat Muhammad mengaku sebagai Rasulullah, Abu Bakar Siddiq mempercayainya. Ketika itu, orang-orang Quraisy menertawakan Nabi Muhammad karena menyampaikan perjalanan yang dianggapa tidak masuk akal. Perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina dalam satu malam.
Terlebih,saat Nabi Muhammad menyampaikan telah melakukan Isra'Miraj, diangkat ke langit ketujuh, lalu bertemu dengan Allah SWT. Saat orang-orang lain mengolok-olok, Abu Bakar tetap berpegang teguh pada keyakinannya. Justru malah membenarkan ucapan, tindakan dan risalah Rasulullah. Hal inilah yang membuatnya menerima julukan As Siddiq, menjadi Abu Bakar As Siddiq, yang dalam Bahasa Arab berarti sosok yang paling jujur dan benar.
Kedermawanan dan Perjuangan Membantu Rasulullah
Abu Bakar As Siddiq lahir dan tumbuh di keluarga yang pedagang yang kaya raya dan sukses. Begitupun halnya dengan Abu Bakar, yang juga seorang pedagang sukses di usia muda da sering berpergian ke luar negeri, seperti Yaman dan lainnya. Puluhan ribu dirham uang tunai dimilikinya.