Lihat ke Halaman Asli

riap windhu

TERVERIFIKASI

Perempuan yang suka membaca dan menulis

Lebaran Tak Lengkap Tanpa Nastar

Diperbarui: 15 Mei 2020   20:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebaran tanpa kue nastar, rasanya tidak lengkap, Rasa gurih yang berpadu dengan asam manis selai nanas selalu enak dimakan. Kini, nastar unruk hari raya tak selalu berbentuk bulat (dok.windhu)

Lebaran tanpa nastar? Uh, ada yang kurang rasanya. Hari raya seakan nggak lengkap tanpa kehadiran kue kering yang umumnya berbentuk bulat, punya rasa lembut dengan isian selai nanas. Nastar seakan jadi kue kering wajib setiap kali lebaran di rumah. Siapa yang mampu menolak godaan nastar ?

Kalaupun ada kue-kue kering lain yang dihidangkan di setiap hari raya, tetap pilihan pertama jatuh pada nastar. Setelah itu, baru makan kue keju, kue lidah kucing, kue sagu, kue kacang, dan kue-kue kering lainnya.

Begitulah hari raya idul fitri, kue-kue kering yang dimiliki biasanya bertoples-toples. Hanya terjadi setahun sekali. Tidak semua untuk  dinikmati sendiri. Beberapa untuk diberikan sebagai hantaran untuk kado lebaran.

Sejak dulu, kakak jadi orang yang paling rajin membuat kue nastar di rumah. Adik-adiknya, termasuk aku, jadi orang yang biasa membantu untuk membuat bulat-bulat adonan nastar.  Lalu, mengisinya dengan selai nanas yang dibuat sendiri dengan buah nanas.

Selai nanas lebih enak dibuat sediri dari buah nanas yang masih utuh. Belum pernah menggunakan selai beli jadi walaupun merek mahalan sekalipun. Jumlah buah nanas yang dibutuhkan biasanya disesuaikan dengan jumlah kue nastar yang mau dibuat.

Selai bisa dibuat dari 4 buah nanas. Lebihan selai nanas untuk isian nastar, termasuk salah satu yang paling ditunggu.  Kami menunggu dengan sabar melihat kakak mencampur  bahan-bahan kue nastar. Melihatnya mengaduk bahan-bahan yang antara lain tepung terigu, gula, kuning telur, dan mentega menggunakan mikser.

Ngukeni adonan kue kering (dok.windhu)

Setelah adonan jadi, maka kami adik-adiknya mulai untuk beraksi. Setiap orang memegang jatah adonan, membentuknya bulat-bulat. Mengisinya dengan selai. Meskipun sudah diberi tahu memberi selai pada adonan hanya sedikit saja, tak jarang saya mengisinya lebih dengan maksud biar lebih enak

Jelas, hal itu nggak bagus karena bikin nggak cantik karena membuat isi selai terlihat saat kue nastar sudah dipanggang. Setelah adonan selesai dibentuk dan diisi dengan selai, dioles toppingnya, lalu disusun rapi di loyang untuk kemudian dipanggang di oven.

Biasanya, nastar yang bentuknya terlihat nggak karuan dipanggang terpisah. Nastar-nastar ini biasanya untuk konsumsi sendiri dan kreasi kreatif namun kacau bentuk. Meski begitu, tetap habis disantap  kalau sudah selesai dipanggang.

Nastar yang sama ukuran dan dioles cantik toppingnya dengan olesan telur akan dipanggang terpisah. Sudah pasti, nastar-nastar ini yang akan jadi suguhan di toples saat hari raya idul fitri.

Oh ya, supaya cantik di atas nastar biasanya ditambahkan dengan satu biji cengkih tepat di tengahnya.  Sejumlah nastar di atasnya juga ditambahkan parutan keju biar sedap.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline