Sehelai kertas kecil terjatuh dari saku. Melayang ke lantai karpet bioskop XXI. Beberapa teman yang melihatnya segera ramai berkomentar. "Itu tiketnya jatuh. Jangan dibuang. Disimpan.
Bisa jadi sejarah." Begitu kira-kira kata Bang Lius. Berdiri di sampingnya, Nurul dan Saefullah mengucapkan kalimat yang sama. Sambil nyengir dan senyum-senyum, tentunya.
Saya ambil lembaran tiket kertas warna putih yang tak sengaja terjatuh itu. Sehari setelah HUT RI ke-74, yakni Minggu 18 Agustus 2019, bersama teman-teman Komik (Kompasianers Only Movie Enthus(i)ast Klub) melakukan nobar marathon dua film yang diangkat dari novel karya sastrawan terkenal Indonesia Pramudya Ananta Toer, yakni Perburuan dan Bumi Manusia.
Film Perburuan adalah film pertama yang kami tonton pada pukul 12.30 selama 98 menit. Setelah itu, barulah Bumi Manusia pada pukul 14.35 selama 181 menit. Dua film yang menarik untuk ditonton karena memang jadi pilihan tontonan akhir pekan. Semenarik jelajah nobar marathon yang dilakukan di bioskop XXI Taman Ismail Marzuki (TIM), Jl Cikini Raya, pada hari terakhir operasionalnya.
Sejak diumumkan melalui whatsapp grup sehari sebelumnya, jika nobar marathon akan dilakukan di bioskop XXI TIM lantaran bioskop yang masih menayangkan Bumi Manusia dan Perburua, obrolan mengenai bioskop yang akan berhenti operasional secara permanen di kawasan TIM itu pun dimulai.
"Wah, bagian dari sejarah nih kita," ucap mbak Denik, begitu melihat foto pengumuman yang di-share ke wag jika kami akan menonto di hari terakhir bioskop XXI TIM buka. Foto pengumuman tutupnya bioskop TIM XXI memang viral dan beredar ke banyak grup wa dan media sosial lainnya sejak 17 Agustus 2019.
Dalam pengumuman yang semuanya dalam huruf kapital itu tertulis : MULAI HARI SENIN TGL 19 AGUSTUS 2019 DAN SETERUSNYA BIOSKOP TIM XXI TUTUP/TIDAK BEROPERASIONAL. Pengumuman tutupnya Bioskop XXI TIM itu diletakkan di depan meja kasir tempat membeli tiket.
Memotret dari Tiket Hingga Swafoto
Sehari menjelang bioskop XXI TIM ditutup, jumlah pengunjung yang datang untuk menonton terlihat ramai. Bahkan, ada sejumlah antrian kecil saat menggunakan mesin untuk membeli tiket.
Semakin sore, terlihat semakin banyak yang datang untuk menonton. Agaknya banyak yang tak ingin melewatkan kenangan di hari terakhir penayangan bioskop XXI TIM. Bahkan mungkin ada yang menyengaja datang, seperti yang saya lihat di beberapa status facebook. Para pengunjung berfoto-foto ataupun selfie dengan latar bioskop XXI.
Seperti yang kami lakukan sebenarnya. Kami pun berfoto bersama. Ada teman yang berfoto sendiri, swafoto. Bahkan tiket menonton di bioskop pun ikut difoto sebagai bentuk kenang-kenangan dan diunggah ke media sosial. Hari itu, ada dua jenis tiket untuk penonton yang sebenarnya sama saja. Cuma beda warna, yakni tiket berwarna kuning dan tiket berwarna putih.