"Kenapa perempuan kalau berfoto atau berselfie miring? Ternyata itu karena perempuan butuh sandaran."
Kalimat yang diucapkan Ustaz Evie Effendi di dalam acara Sahur Seger yang ditayangkan di Trans7 itu langsung mengundang tawa. Namun, kalimat itu juga pembuka yang apik untuk masuk ke dalam materi ceramah yang dibawakannya.
"Kalau tidak ada bahu untuk bersandar, lebih baik bersujud. Bersujudlah kepada bumi. Langit mendengar, " ujar penceramah muda yang selalu menggunakan kupluk. Dia menekankan, Ikhtiar yang dilakukan akan didengar oleh Allah.
Ustaz Evie Effendi. Ceramah yang dibawakannya dibawakan dengan sangat lucu tapi mengena. Mulanya, saya pun tak begitu mengikuti kiprah ustad yang semakin bersinar tahun-tahun belakangan ini.
Namun saat dengan teman ngobrol tentang tokoh yang menginspirasi saat ramadan ini, nama ustaz Evie Effendi tiba-tiba muncul begitu saja. Nur, teman satu ini mengatakan penceramah ini sangat kekinian.
Dia mengikuti ceramahnya di acara sahur, yang tak dikemas kaku seperti ceramah biasa. Pastinya, pamor ustaz evie naik yang semula dari daerah Jawa Barat, kini telah menasional. Ceramah-cermahnya bisa dengan mudah ditemukan di saluran Youtube dan sudah memiliki channel official sendiri.
Gayanya biasa saja. Membawakan materinya dengan cara sederhana tapi mudah dipahami. Masuk di dalam hati para anak muda. Tidak bergamis ataupun bersorban layaknya para penceramah kondang. Apa adanya.
Ya, meski tampil di layar televisi hanya menggunakan kemeja, celana panjang, sepatu keds, dan kupluk yang kemudian malah menjadi ciri khasnya. Kupluk yang sering dibilang teman, seperti yang suka digunakan seorang penjaga vila.
Logat bicaranya khas 'nyunda' karena memang berasal dari tanah Sunda. Sepintas mengingatkan pada cara bicara Aa Abdullah Gymnastiar, penceramah asal Bandung yang top dengan Daarut Tauhid. Agak mirip dengan Mc Dany, seorang komika.
Mampu menarik perhatian kala sahur tiba untuk memberikan renungan ramadan. Seringkali berpuisi dan mengucapkan kata-kata berima. Memberi sebuah kesan yang berbeda dengan penceramah lain, selain tetap mengutip ayat-ayat Al Quran dalam isi ceramahnya.
Satu hal yang unik dan berbeda dari ustad muda beranak empat ini, adalah kisah hidup masa lalunya yang kelam. Pernah menjadi anak nakal dan sempat dibui, ustaz Evie Effendi kemudian berubah menjadi sosok penceramah yang mengajak berbuat kebaikan. Disini, bisa belajar mengenai perubahan seseorang menjadi jauh lebih baik.