MATAHARI tepat sedang panas-panasnya bersinar, Sabtu 28 April 2018, pukul 12.30. Setelah mengantri cukup lama, akhirnya sampai juga giliran untuk mulai masuk ke dalam kapal Raibow Warrior tengah bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok. Kapal dengan panjang 57, 92 meter itu berwarna hijau bertuliskan greenpeace, dengan gambar burung merpati dan warna pelangi yang mencolok pada bagian samping kapal.
Ada spanduk putih yang bertuliskan Energi Bersih Untuk Udara Bersih, Di bagian atasnya, di antara tiang kapal setinggi 55 meter terbentang jaring dengan tulisan senada dalam bahasa Inggris Clean Energy Clean Air berwarna biru itu, yang terlihat menjulang di depan mata.
"Senangnyaaa. Rasanya ingin nangis. Ingin banget kesini. Akhirnya bisa juga lihat langsung kapal Greenpeace," kata Yessy, perempuan muda berkerudung asal Bintaro Tangerang, yang saya kenal dari mengantri selama lebih dari 30 menit. Wajah sumringahnya tampak jelas.
Kedatangan kapal layar Rainbow Warrior di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara dengan tema Jelajah Harmoni Nusantara mulai 24-29 April 2018, memang menarik rasa penasaran dan ingin tahu seperti apa sesungguhnya di dalam kapal penyelamat lingkungan yang terkenal di seluruh dunia.
Ini hari kedua Yessy datang ke pelabuhan Tanjung Priok semata-mata untuk melihat Rainbow Warrior. Jumat sore, cerita Yessy, sudah sempat datang. Namun, kemudian batal karena jam open boat sudah tutup.
Setiap harinya, selama lima hari bersandar di Tanjung Priok, layanan untuk pengunjung ditutup sekitar pukul 16.00. Yessy akhirya memilih pulang sore itu. Batal pada kunjungan pertama untuk melihat kapal yang sebelumnya melakukan pelayaran Nusantara, mulai dari Papua, Bali, hingga merapat di Jakarta.
Tapi tak jadi soal bagi Yessy karena hari sebelumnya hanya kebetulan baru saja beraktivitas di dekat wilayah Tanjung Priok. Kemudian, coba-coba siapa tahu masih ada waktu dan kesempatan untuk bisa naik ke atas kapal Rainbow Warrior.
Sabtu siang, Yessy datang lagi ke Pelabuhan Tanjung Priok demi Rainbow Warrior. Meski datang sendirian, Yessy terlihat bersemangat. "Teman nggak ada yang bisa semua hari ini. Ya sudah, sendiri juga nggak apa-apa. Banyak orang disini," katanya bercerita.
Selain Yessy yang hadir sendiri, kagiatan Open Boat Jelajah Nusantara Raibow Warrior ini, mengundang minat para keluarga. Banyak orang yang datang berombongan. Tidak hanya terbatas keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak.
Paula, seorang nenek yang masih lincah datang bersama anak, mantu, dan cucu-cucunya dari Pondok Kelapa, Jakarta Timur. Itu belum termasuk salah seorang anaknya yang juga membawa keluarga dari Depok, Jawa Barat. "Kami semuanya janjian disini buat lihat kapal Greenpeace," ujarnya.
Diperbolehkannya masyarakat umum untuk melihat langsung dan menjelajah naik ke atas kapal Greenpeace Rainbow Warrior memang merupakan sebuah kesempatan yang sayang dilewatkan. Apalagi, tidak ada biaya yang harus dikeluarkan atau gratis.