Lihat ke Halaman Asli

riap windhu

TERVERIFIKASI

Perempuan yang suka membaca dan menulis

"24 Hours To Live", Misi Harus Tuntas dalam Hidup yang Tersisa 24 Jam

Diperbarui: 7 Februari 2018   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film 24 Hours To Live, dibintangi oleh aktor Ethan Hawke dipenuhi adegan tembak menembak, mulai tayang di bioskop, Rabu 7 Februari 2018 (gambar:www.imdb.com)

JIKA punya  kesempatan hidup kembali hanya selama 24 jam setelah kematian, apa yang akan dilakukan? Pikirkanlah. Namun, buat Travis Conrad, ia  ingin menanggalkan kenangan lalu dan menyelesaikan sebuah misi yang bisa menyelamatkan banyak orang.  

Semuanya bermula ketika Travis Conrad, seorang lelaki bayaran  yang bertugas dalam sebuah misi pembunuhan, ditembak mati oleh agen interpol Hongkong Lin.

Di meja operasi kantor Gunung Merah (Red Mountain) kelompok militer rahasia Rusia yang bekerja sama dengan Jim Morrow, kawan lama yang menugaskannya, Travis menjalani pembedahan.

Upaya eksperimen medis yang berhasil karena Travis bisa hidup kembali. Ini ditujukan untuk kepentingan pengungkapan keberadaan Keith Zerra, yang hanya diketahui oleh Travis.

Agen interpol Hongkong Lin yang pernah menembak mati Travis (dok. www.imdb.com)

Keterangan Keith dapat membahayakan Gunung Merah. Keith tahu rahasia jika Gunung Merah telah melakukan tindakan keji dengan menggunakan manusia sebagai eksperimen medis.

Keith melihat puluhan mayat dengan posisi luka yang sama, yakni jahitan di bagian dada. Tidak sedikit keluarga yang kehilangan anggota keluarganya.  Keith berada di bawah pengawasan agen interpol Lin.

Melarikan Diri

Saat menyadari hidupnya akan dihabisi setelah Gunung Merah tahu keberadaan Keith, Travis meloloskan diri. Dari dokter di ruang bedah, Travis diberitahu jika meski hidup kembali akibat eksperimen medis, nyawanya akan berakhir dalam waktu 24 jam.

Penandanya adalah serupa jam di pergelangan tangan, yang jam, menit, dan detiknya akan berkurang sesuai dengan guliran waktu. Travis sadar, ia harus melakukan sesuatu yang berarti dengan waktu 24 jam yang dimilikinya. Terlebih, Travis selalu dibayang-bayangi rasa bersalah karena anak dan istrinya yang tewas secara tragis.

Travis Conrad (Ethan Hawke) dibayang-bayangi rasa bersalah atas kematian istri dan anaknya secara tragis (gambar:www.imdb.com)

Semua berbalik. Travis yang semula ditugaskan dalam misi pembunuhan, kali ini  justru melakukan upaya misi penyelamatan terhadap Keith dan agen Interpol Lin. Terbang ke Cape Town Afrika Selatan, untuk mengungkap tindakan buruk yang dilakukan Gunung Merah yang telah menyalahgunakan manusia untuk eksperimen medis.

Semua tak berjalan mudah karena banyak sekali anggota pasukan bersenjata terlatih yang meski dihadapi. Membawa saksi kunci pergi dan melakukan penyelamatan terhadap Christoper, anak agen interpol Lin, yang ditangkap oleh pasukan Gunung Merah. Berhasilkah Travis menggunakan waktunya yang hanya 24 jam untuk hidup dan menyelamatkan Christoper dalam berondongan tembakan senjata?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline