Diri ini selalu menjadi bagian yang tak sampai pada ujungnya
Tak pernah selesai
Bukan kerikil tajam
Jeruji besi yang memaksaku tak bisa melangkah
Bayangan tapak kaki sudah terlihat sedari awal
Tetap, tak pernah sampai
Sukar untuk tetap dijalannya
Gamang tetap disampingnya
Kapan datang jeremba kalis itu?
Merasa selalu kama tapi tidak
Mungkin hidup adalah mudita