Bali merupakan daerah yang memiliki penduduk yang mayoritas beragama Hindu. Selain objek wisatanya yang begitu indah, terdapat banyak upacara adat bahkan tradisi yang memiliki kesakralan yang begitu kuat dan dikenal hingga ke mancanegara. Salah satu tradisi umat Hindu yang masih dilakukan dari dulu hingga saat ini adalah tradisi ngaben. Ngaben merupakan pembakaran jenazah umat Hindu di Bali.
Upacara ngaben merupakan wujud cinta kasih kepada roh para leluhur. Tujuan dilaksanakannya upacara ini untuk mengembalikan unsur Panca Maha Bhuta ke asalnya, menyucikan roh leluhur yang sudah meninggal dan melepaskan Atman dari belenggu keduniawiaan. Di Bali Ngaben memiliki istilah lain yang berkonotasi halus dan diberi nama Pelebon.
Tidak dapat dipungkiri bahwa upacara Ngaben memang memerlukan biaya yang begitu besar dalam proses persiapannya. Hal ini dikarenakan banten atau upakara yang digunakan dalam mempersiapkan upacara ini sangatlah banyak serta terdiri atas upacara yang begitu kompleks. Selain itu harga untuk membeli badenya juga terbilang cukup mahal. Sehingga sudah tidak heran lagi, banyak orang yang mengatakan bahwa upacara ngaben tergolong upacara yang sangat boros dalam mengeluarkan biaya. Namun, bukan berarti karna membutuhkan biaya yang begitu besar maka upacara ngaben tidak diperlukan. Upacara Ngaben tetap diperlukan dan harus dilaksanakan serta dipertahankan oleh umat Hindu. Dikarenakan upacara Ngaben merupakan prosesi upacara pengembalian jiwatman kepada sang paratma atma, dimana unsur panca maha Bhuta manusia kembali ke asalnya. Maka dari itu upacara Ngaben sangat diperlukan oleh umat Hindu.
Walaupun biaya yang dikeluarkan begitu banyak dalam upacara tersebut, akan tetapi terdapat alternatif agar upacara Ngaben dapat dilaksanakan. Seperti yang telah kita ketahui, Upacara Ngaben dapat dilakukan secara pribadi (dengan keluarga sendiri) bahkan massal (dengan keluarga lain yang melakukan upacara ngaben juga). Untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan agar tidak terlalu besar, keluarga dari jenazah yang sudah meninggal dapat melakukan upacara ngaben secara massal yang diadakan setiap 4-5 tahun sesuai kesepakatan bersama di desa yang dia tinggali. Sehingga jika dengan adanya Ngaben massal ini bisa menjadi solusi bagi umat Hindu agar tetap melaksanakan upacara ngaben dengan biaya yang tidak begitu besar hingga bisa dikatakan tidak menjadi upacara yang boros biaya serta dapat menjadi wujud bakti atau cinta kasih kita terhadap para leluhur yang telah meninggal agar dapat kembali ke asalnya dan cepat berproses.
Ni Kadek Ria Oktaviani/2111031119/S1 PGSD
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H