Lihat ke Halaman Asli

Syahadat, Cinta & Perubahan

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bismillah..

Perubahan itu perlu proses

Proses itu perlu waktu

Dan mulailah dari sekarang,

Karena kita tidak pernah tahu, di titik mana kita akan mengakhiri segalanya.

Benar Kawan,

Perubahan itu berat

Perubahan itu perlu perjuangan

Perubahan itu membutuhkan asupan sabar yang tdk sedikit

Kita selalu mengaku sebagai pendamba surga

Kita selalu mengaku sebagai pencinta Sang Maha Pemilik Cinta, Allah Subhanahu Wa Ta’ala

Kita selalu mengaku sebagai pencinta dari manusia terbaik, Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam

Ya,, kita selalu mengakuinya

Namun, itu yang slalu kudapati, bertolak belakang atas tiap tingkahku

Itu yang kudapati, selalu tidak sejalan dengan akhlakku

Itu yang kudapati, selalu tidak menghiasi relung-relung jiwa & ragaku

Aku mengaku mendamba surga,,

Tapi, dunia pun selalu membuatku lalai

Aku mengaku mencintai Allah & RosulNya,,

Tapi, perintah & sunnahnya, banyak yang terlewatkan

Aku mengaku diriku adalah seorang muslim

Tapi, majlis-majlis ilmu syar’I,, ku lewatkan begitu saja

Ya, namun nikmatNya terus saja mengalir

Menghiasi diri, menutup aib diri dari hadapan para makhlukNya

Hingga waktu itu akan tiba

Perubahan itu perlu proses

Proses itu perlu waktu

Dan mulailah dari sekarang,

Karena kita tidak pernah tahu, di titik mana kita akan mengakhiri segalanya.

Perubahan itu perlu

Perubahan itu harus

Ya, karena cinta yang telah tertanam dalam hati

Karena ikrar yang telah terlantunkan

Ya, karena syahadat telah ditegakkan atas diri kita.

Mari kita memulainya dari sekarang

Memulainya dari diri sendiri

Memulainya dari hal-hal kecil

Mengajak kebaikan kepada yang lain, yang dengannya saling memperkuat dalam ikatan iman & ukhuwah

Yang kemudian menjadikan kita pilar-pilar kokoh penopang peradaban pejuang kalimat Tauhid, insya Allah

“ROBBANA LAA TUZIGH QULUUBANAA BA’DA IDZ HADAITANA WAHABLANAA MILLADUNGKA ROHMAH, INNAKA ANTAL WAHHAAB”

“ Ya Tuhanku, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau Maha Pemberi”

(QS. Ali Imran : 8)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline