Lihat ke Halaman Asli

Rianto Ramadhan

Mahasiswa Vokasi ipb

Covid 19 Berdampak pada Seluruh Sektor

Diperbarui: 12 Juli 2021   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Covid-19 (coronavirus disease 2019) adalah penyakit yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu Sars-CoV-2, yang dilaporkan pertama kali di Wuhan Tiongkok. Dalam waktu yang singkat, virus ini telah menyebar di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Covid-19 ini dapat menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut seperti demam, batuk dan sesak nafas bagi manusia. Selain itu dapat disertai dengan lemas, nyeri otot, dan diare.

Pada penderita Covid-19 yang berat, dapat menimbulkan pneumonia, sindroma pernafasan akut, gagal ginjal bahkan sampai kematian. Virus ini dapat menyerang seluruh usia, mulai dari anak-anak hingga orang lanjut usia (lansia). Infeksi berat dan kematian pada orang lanjut usia (lansia) lebih sering terjadi dibandingkan orang dewasa atau anak-anak. Hal ini dikarenakan kelompok lanjut usia (lansia) sering dikaitkan dengan kelompok yang rentan terhadap berbagai penyakit yaitu sistem imun tubuh yang berkurang.

Namun, pandemi ini tidak hanya berdampak pada sektor Kesehatan tetapi berdampak pada hampir semua sektor. Sektor ekonomi juga memiliki dampak yang cukup serius akibat pandemi Covid-19. Pembatasan aktivitas masyarakat yang berpengaruh pada aktivitas bisnis yang kemudian berimbas pada perekonomian. Kinerja ekonomi yang melemah ini juga berdampak pada situasi ketenagakerjaan di Indonesia.

Hal ini ditandai dengan peningkatan jumlah pengangguran di Indonesia. Terhambatnya aktivitas bisnis secara otomatis dapat membuat pebisnis melakukan efisiensi untuk menekan kerugian. Oleh karena itu, banyak pengangguran yang dirumahkan atau bahkan diberhentikan (PHK). Tak sedikit juga usaha yang tutup akibat pandemi virus corona ini.

Usaha yang terdampak pandemi virus corona ini paling banyak adalah usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sebagian besar pelaku UMKM mengalami penurunan pendapatan sejak awal kemunculan virus pandemi corona ini. Padahal sektor UMKM sangat berperan dalam penyerapan tenaga kerja. Oleh karena itu, para pelaku UMKM melakukan penyesuaian agar bertahan dalam situasi ekonomi yang sulit.

Para pelaku usaha melakuka model bisnis dari konvensional menjadi digitalisasi untuk bertahan selama pandemi virus corona. Hal ini sangat membantu para pelaku usaha untuk menjangkau konsumennya yang berada di rumah saja. Model bisnis digitalisasi sangan membantu karena efisien waktu, efisien biaya, hingga menjangkau konsumen yang lebih luas. Hal ini juga menguntungkan konsumen karena dengan belanja online semakin banyak diskon yang menarik dan harga spesial dari toko.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh UMKM selaku pebisnis termasuk memilih membuka lini produk baru atau memperbaharui sistem pemasaran mereka, karena bisnis yang mampu bertahan adalah bisnis yang   resposif terhadap perubahan lingkungan persaingan bisnis mereka. Dalam konteks bisnis disektor ekonomi kreatif, para pelaku UMKM sangat dituntut mempunyai kemampuan marketing dalam mengelola dan mengembangkan bisnisnya. Persaingan bisnis bisa berarti persaingan memperebutkan konsumen. Persaingan bisnis yang semakin ketat telah mendorong perusahaan untuk melakukan pengamatan melalui perilaku konsumen dalam meningkatkan strategi pemasarannya.

Dengan menciptakan pasar ekonomi adalah sesuatu yang mutlak dan sangat penting dalam berbisnis. Sebagus apapun produk yang diproduksi tidak akan ada artinya bila tidak bisa memiliki pasar. Maka dari itu, pebisnis harus menciptakan pasar yang mampu memberi keuntungan Dengan ini pelaku UMKM dapat juga bertahan dan eksis di situasi sulit sekalipun selama pandemi virus corona ini.

Akan tetapi, secara perlahan pemerintah juga dapat melakukan pergerakan untuk agar pulih dari pandemi virus corona. Hal ini dengan mendistribusikan vaksin sepenuhnya agar dapat menghentikan virus pandemi corona. Vaksin ini dapat membantu tubuh agar mengenali virus pandemi corona dan membentuk imun tubuh yang lebih kuat. Hal ini dapat membantu memulihkan kondisi Kesehatan di Indonesia.

Selain itu, kebijakan yang diberikan dapat berupa pembinaan untuk UMKM. Sebagai bentuk usaha yang memiliki proporsi paling besar dari seluruh pelaku usaha di Indonesia, sudah selayaknya pemerintah memberikan perhatian utamanya pada UMKM. Masalah yang dialami oleh UMKM adalah berkurangnya pemasukan akibat kebijakan PSBB yang membuat toko-toko fisik menjadi sepi pengunjung sehingga transaksi jual-beli yang berkurang. Oleh karena itu pembinaan berupa pelatihan dan pemberian bantuan finansial dapat menjadi jawaban bagi masalah yang dihadapi oleh UMKM.

Hal berikutnya yang dapat memberikan dampak baik bagi perekonomian bahkan kehidupan sosial masyarakat dalam waktu jangka panjang adalah investasi pada pendidikan. Investasi pada pendidikan akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh Indonesia. Peningkatan kualitas SDM akan meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia di tingkat internasional. Semakin tinggi daya saing akan meningkatkan membuka kesempatan pekerjaan dan meningkatkan pemasukan masyarakat dalam jangka panjang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline