Lihat ke Halaman Asli

Rian To

Mahasiswa Sastra

Perempuan Merdeka Kajian Feminisme

Diperbarui: 24 Oktober 2022   06:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perempuan merdeka


Pada zaman itu jika lahir anak perempuan dianggap pembawa sial dan yang melahirkan anak laki-laki dianggap pembawa keberuntungan, di era itu yang melahirkan anak prempuan orang tuanya malu maka langsung di segerakan untuk menguburnya hidup-hidup, dan yang melahirkan anak laki-laki akan di umumkan dan di banggakan oleh orang tuanya. Disitulah drajat prempuan masih di pandang sebelah mata oleh masyarakat arab, sampai lahirnya nabi terahir yang melarang bayi prempuan di kubur hidup-hidup lalu oleh beliau drajat prempuan di tinggikan kehormatanya, sampai beliau meninggikan drajat prempuan lebih tinggi daripada drajat laki-laki.

Indonesia pun di usung oleh kartini yang menjunjung tinggi kaum prempuan, yang sebelumnya kaum prempuan hanya di perlakukan sebagai budak atau pelayan, sejak zaman penjajahan belanda, gerakan kartini sangat menginpirasi kaum prempuan untuk merdeka dari perbudakan. Hingga sampai sekarang kaum prempuan hidup layaknya manusia pada umumnya, drajatnya sama dengan laki-laki bahkan prempuan lebih di utamakan.

Namun dari zaman ke zaman kaum prempuan di Indonesia khususnya, merasa masih belum merdeka, karena masih banyaknya diskriminisasi dan pelecehan seksual hingga terbitnya undang-undang tentang pelecehan seksual. Tetapi disisi lain prempuan lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan di banding laki-laki, entah karena prempuan lebih menarik atau pun lebih pintar untuk pekerjaan tertentu. Justru kaum laki-laki agak sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Sehingga ini membuat para rumah tangga yang bekerja adalah istrinya, suaminyalah yang mengurus anak dan rumah, mungkin sebab ini salah satunya kaum prempuan masih merasa belum merdeka, karena istri yang mencari nafkah untuk keluarga.

Dari kesimpulan di atas yaitu bahwa sekarang kaum prempuan sudah merdeka, kalaupun masih merasa belum merdeka itu hanya prasangka masing-masing pada diri prempuan itu. Kenapa prempuan sudah di katakan merdeka? Karena di zaman sekarang prempuan maupun laki-laki sudah di lindungi HAM dan undang-undang negara yang berlaku. Jadi sudah tidak ada alasan adanya penindasan pada diri manusia manapun, akan di lindungi oleh HAM dari ia lahir sampai meninggal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline