Lihat ke Halaman Asli

Riant Nugroho

Spesialis Kebijakan Publik, Administrasi Negara, dan Manajemen Strategis

[Simpati yang Terdalam untuk yang Terhilang dan Berduka Karena Tragedi Air Asia QZ 8501]

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Duka untuk Air Asia

(dipersembahkan untuk korban tragedi kecelakaan AirAsia QZ 8501 dan keluarga yang dtinggalkan)

Pagi masih pekat

Kabut menyelimuti dini

Juga

Ketika hentak dingin samudera

Menjemba kendara angkasa itu

Sentak kelu

Riuh erang dan doa

Tenggorok kering seketika

Tiada asa

Tuhan, di mana Engkau?

Teriak kami-kami di dalam kendara angkasa yang menyeruak ke dasar samudera

Membawa sang maut beserta

Suara itu,

Begitu hingar menggelegar

Memekakkan, dan menjerikan setiap jiwa

Suara itu...

Mendadak hening

Yang ada hanya sepi yang mencekik dan mencabik-cabik jiwa dan nyawa

Tuhan, tolong kami-kami

Berikan malaikatMu menjemput sang sukma-sukma merana

Tuhan, Maha Pengasih

Kasihani kami-kami

Yang pergi merana dan yang meratap ditinggal...

Berikan kami-kami cinta itu,

Damai itu,

Untuk kami-kami yang pergi, dan

Kami-kami yang di sini,termangudalam perih

[Kau berkata, “Semua ada waktunya”]

Duh Sang Waktu,

Berikan Dirimu kepada kami-kami

Agar lelas,

Jiwa-jiwa letih ini

Biarkan jiwa-jiwa meronta ini beroleh lembut pelukMu

Dari kami-kami

Yang merindu cintaMu, damaiMu

(RN-28/12/2014)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline