Lihat ke Halaman Asli

Suratku Buat Dia

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepada

Sang Penangkup Langit

(sebab di atas maupun di bawah-Mu tiada lagi langit)

Ketika jalan yang kutempuh tak lagi lurus dan mulus,

barisan awan gelap menaungi raga letihku,

bisik-bisik angin buat niatanku memupus,

rasa takut dan ragu menyurutkan tekadku,

gurindam sepi tergaung dari celah-celah hati nan tandus

mengantar jiwa yang tertatih berpacu waktu

masih ada secercah harapan dan senyum tulus

menyertai, menguatkan, dan menemani ketiadaanku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline