Lihat ke Halaman Asli

Di Sini, Uang Tak Berharga!

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika kita harus melangkah
Dan kaki tak lagi bisa berpijak
Apa yang akan kau lakukan?

"Tanganmu kawan, gunakan tanganmu
Tariklah pohon kuat di sekelilingmu"
Menatap matanya dengan lantang
Ku lihat kakinya biru bengkak

"Goblok!"
Dia mendorong kepalaku
"Lihat! Pohon mana yang kuat?
Pohon mana yang masih menancap di tanah dengan garang?"

Apa yang bisa kau lakukan di sini?
Kau hanya bisa menangis
Menangis karena dirimu yang lemah
Menangis karena tak ada lagi yang bisa membantumu

Sebulan ini aku membanting badanku dalam kapitalisme yang semakin mengikatku
Berujung gila dan aku harus menenangkan tubuhku
Ku pilih engkau dan gunung ini kawan

Tapi lihat,
Uang ini tak berguna!
Uang ini basah dan tinggal robek!
Uang ini sampah!

Kawanku, menangis...

Coba kau saksikan
Pohon hitam itu
Mereka dibakar!
Mereka dilahap oleh rakusnya manusia yang sudah diracuni uang!
Padahal alam yang sudah melindungi mereka
Padahal hutan yang membuat mereka hidup
Tanah suburnya, pasirnya, udaranya
Mereka memang tolol!

Derita itu kawan, masihkah kau ingat?
Merapi yang lalu itu
Dia murka!
Dia bangkit melihat kawan-kawannya yang tak berdaya!
Dia balas dendam!
Dia bunuh manusia-manusia itu!

Uang tak bisa menolong mereka
Uang tak bisa mencegah kemurkaan Merapi
Uang tak bisa membuat mayat-mayat itu hidup lagi

Siapa yang harusnya bersyukur?
Bahkan orang-orang yang berlindung di bawahnya saja tak hiraukan rintihannya
Orang-orang ini memang pantas mati!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline