Lihat ke Halaman Asli

Rian Nur Rahmadani

Mahasiswa UIN Suska Riau

Harga BBM Melejit, Masyarakat Menjerit

Diperbarui: 15 September 2022   12:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Assalamu'alaikum Wr. wb.

Seperti yg kita ketahui dan kita rasakan saat sekarang ini, dimulai dari 3 September 2022, presiden kita bapak Ir. H. Joko Widodo telah meresmikan  kenaikan harga BBM. Dimana, dalam pidato presiden RI berisikan dan sedikit menyinggung tentang faktor kenaikan BBM yaitu salah satu faktor nya ialah  dikarenakan kenaikan minyak mentah naik. 

Dilansir dari kompas.com  "Tercatat saat ini, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencapai 124,42 dollar AS per barrel, naik 8,74 poin atau 7,56 persen. Harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan dunia juga naik ke level 128,73 dollar AS atau NAIK 10,62 PERSEN."

Maka oleh sebab itu, dapat mengakibatkan pembengkakan APBN 3x lipat. "anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat, dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun dan itu akan meningkat terus." Ungkapan presiden RI pada pidatonya 3 september 2022. Maka dari itu, Sudah tidak bisa di hindari lagi akan kenaikan BBM ini, bukan faktor dari pemerintah saja, akan tetapi faktor dari luar juga mempengaruhi kenaikan BBM. 

Seperti yg telah kita lalui pada kenaikan BBM tahun tahun lalu, jika harga BBM naik, maka dapat berimbas kepada berbagai sektor. Karena BBM termasuk dalam kebutuhan vital dari berbagai sektor contoh nya sektor transportasi, pangan, dan lain lain.

Dengan kenaikan BBM yang signifikan, dapat mengakibatkan inflasi sebanyak 6-7% sedangkan inflasi per tahun Indonesia hanya 3%. Itu menandakan akan terjadi nya kejutan buruk berupa kenaikan harga barang yang akan terjadi dalam waktu dekat ini.

Seluruh lapisan masyarakat, terutama lapisan menengah kebawah, pasti sangat merasakan perih nya dampak BBM ini. Mulai dari sulit nya mendapatkan BBM, serba naiknya harga barang, biaya transportasi yg meningkatkan, dan masih banyak lagi. 

Tak sedikit keresahan-keresahan masyarakat yg dirasakan sejak kenaikan BBM. Kenaikan BBM ini merupakan sebuah sumber masalah ekonomi yang dapat mengancam kesejahteraan ekonomi masyarakat. Kenaikan BBM sangat memiliki dampak buruk bagi perekonomian masyarakat. 

Untuk mengantisipasi terjadinya kesengsaraan masyarakat dampak naiknya harga BBM serta inflasi nya, maka pemerintah harus bisa mengelola APBN dengan baik. Meminimalkan  pengeluaran keuangan negara terhadap pengeluaran pengeluaran yg bisa diminimalkan.

Contohnya seperti anggaran untuk dana pensiun PNS, TNI, POLRI. Anggaran pensiun ini merupakan salah satu pengeluaran besar negara. Dilansir dari CBCN Indonesia anggaran pensiun PNS, TNI, POLRI mencapai 2.800 triliun. Belum lagi dana pensiun anggota DPR yang dibayarkan seumur hidup. Anggaran pensiun ini bisa diminimalkan seminimal mungkin untuk membantu mengatasi masalah dalam negara berupa kenaikan BBM beserta inflasinya. 

Kemudian tak hanya meminimalkan anggaran pensiun, akan tetapi bisa juga dengan meminimalkan anggaran untuk  dana tunjangan anggota DPR. Seperti yg kita ketahui, DPR ada lah dewan perwakilan dari masyarakat, yang berarti orang yang paham betul akan keadaan masyarakat masyarakatnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline