Sejarah munculnya Mata Pelajaran IPS di Indonesia
Di Negara Indonesia banyak dipengaruhi oleh ilmu-ilmu sosial yang berkembang dimasyarakat yang berbentuk terpadu, seperti : sejarah, geografi,ekonomi .
Pertama kali mata pelajaran IPS diperkenalkan oleh seorang pakar IPS pada tahun 1969 yaitu oleh ibu Prof.Dr.Soepartina, kemudian pada tahun 1971 Ips dimasukkan pada buku induk Depdikbud.
Diresmikannya mata pelajaran IPS itu bersamaan dengan munculnya kurikulum tahun 1975 .
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat dinamis membuat pembelajaran mengalami ketertinggalan dengan daerah lain,untuk itu IPS merupakan salah satu sarana pengetahuan yang mampu menyinkronkan laju perkembangan dalam dunia pendidikan dengan yang terjadi pada suatu zamannya.
Isu Global Dalam Bidang Ekonomi
Artikel ini membahas tentang salah satu isu global yaitu dalam bidang ekonomi yangmana adanya globalisasi menyebabkan munculnya ketidaksetaraan atau kesenjangan ekonomi yang terjadi diantara individu dengan kelompok ,atau antar negara.
Dapat diartikan bahwa kesenjangan ekonomi merupakan perbedaan yang terkait dengan pendapatan, kekayaan,,serta pemisah antara yang kaya dan miskin,adanya ketidaksetaraan ekonomi ini menjadi perhatian khusus bagi Forum Ekonomi Dunia
Menurut penelitian Asian Development Bank (ADB) terjadinya ketidaksetaraan ekonomi bisa berdampak pada penghambatan memberantas kemiskinan yang terjadi diIndonesia. Namun ,sampai saat ini upaya pemerintah dalam memberantas kemiskinan belum terlaksana dengan baik. Berikut penjelasan yang dapat mendukungnya :
1.Pada Faktanya 99% Dan 1%
Di Negara Amerika Serikat permasalahan ketidaksetaraan ekonomi menimbulkan argument bahwa ekonomi 99 % untuk 1 %,yangmana artinya 1% orang terkaya didunia ,mampu memiliki kekayaan yang jumlahnya dapat ditotal dengan kekayaaan 99% penduduk didunia.
Agar hal tersebut dapat diminimalisir sebaiknya pemerintah negara dengan perusahaan memberikan kompensasi kepada tenaga kerja yang asuransi kesehatannya tidak ditanggung oleh perusahaan ,metode pembayarannya dengan menyesuaikan kinerjanya dan apa yang diperintahkan .
2.Memenuhi Kebutuhan Kaum Elit
Dapat dilihat dari tujuannaya bahwa bisnis dan perusahaan merupakan aksiologinya untuk mencapai estimologi pada masyarakat ,namun pada kenyatannya perusahaan diindonesia banyak yang melayani kaum kapitalis teratas dan akhirnya kurang bermanfaat untuk masyarakat biasa maupun menengah.
Jadi, agar hal tersebut bisa dicegah ,seharusnya pemerintah mampu bersikap adil ,artinya kaum elit dapat dimaanfaatkan untuk mengembangkan ekonomi negara dan masyarakat dapat ikut serta dalam proses tersebut sehingga membuat masyarakat diberlakukan adil .
3.Pemerasan pekerja dan produsen
Persoalan ini banyak terjadi pada perusahaan yang besar,yangmana pendapatan kelompok elit lebih semakin meningkat sedangkan pekerja serta produsennya pendapatannya semakin menurun dan terjadi kesenjangan pada permasalahan ekonomi,dan menyebabakan ketidakstabilan ekonomi dinegara.