Lihat ke Halaman Asli

Riani Mayang Anggara

Mahasiswa Ilmu Komunikasi, Universitas Komputer Indonesia

Terbenamnya Matahari di Langit Palestina

Diperbarui: 3 November 2023   15:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Instagram : motaz_azaiza https://www.instagram.com/p/CylF2Vasbhd/?igshid=MzRlODBiNWFlZA==

Peperangan antara Israel dan juga Palestina sangat menjadikan penderitaan bagi semua rakyat Palestina. Seperti hal nya kisah tragis seorang anak Perempuan yang bernama Aisyah dari Palestina yang menghadapi penderitaan akibat konflik Israel-Palestina.

Aisyah adalah seorang anak perempuan berusia 12 tahun yang tinggal bersama keluarganya di sebuah  perkampungan pengungsian di Jalur Gaza. Aisyah anak yang cantik, ceria, dan bersemangat untuk membela tanah airnya. Keluarganya pun hidup dengan sederhana dan bahagia meskipun banyak sekali kekurangan di kehidupan mereka pada saat ini. Tetapi Mereka pun memiliki tekad yang kuat untuk selalu mencapai impian dan juga harapan untuk tanah airnya bisa merdeka dari para zionis Israel yang sangat kejam.

Pada suatu hari, konflik pecah lagi di perkampungan mereka dengan serangan bom mengerikan dan juga bertubi-tubi yang menyebabkan hancurnya rumah mereka yang sederhana dan juga merenggut nyawa para warga yang berada di daerah tersebut, termasuk pula anggota keluarga Aisyah, yang terdiri dari ibu, dan juga dua orang kakaknya. Ayah Aisyah sudah meninggal beberapa tahun yang lalu karena terkena tembakan dari para zionis israel pada saat itu. Dan sekarang hanya Aisyah sendiri yang tersisa dengan umur yang sangat belia dia harus hidup seorang diri tanpa adanya siapapun.

Aisyah terluka baik secara fisik ataupun emosional. Luka-luka di tubuhnya menjadi saksi bisu kekejaman para zionis Israel yang telah menghancurkan wilayahnya dengan serangan bom yang akan menjadikan penderitaan yang tak terbayangkan sebelumnya. Dalam keheningan Aisyah merintih kesakitan dengan menangis dan terus mencoba mencari bantuan. Tetapi dia pun menyadari bahwa pada saat itu yang tersisa hanya dirinya sendiri dan semua orang di sekitarnya telah syahid.

Setelah lama Aisyah menunggu akhirnya para relawan medis tiba untuk menyelamatkannya dari serpihan puing-puing yang ada disekitarnya, mereka pun membantu untuk memulihkan luka-luka Aisyah yang cukup parah. Namun, para petugas medis lebih kebingungan bagaimana Aisyah bisa menghadapi kenyataan bahwa dia kehilangan semua orang yang dia cintai.

"kasihan sekali Ya.. Allah anak ini, bagaimana kehidupannya selanjutnya," ucap petugas media dengan menahan tangisnya.

Aisyah akhirnya dibawa ke rumah sakit yang dimana disitu para warga yang meninggal dunia di evakuasi, Aisyah harus mengidentifikasi jenazah ibu dan juga kedua kakaknya di sebuah rumah sakit darurat. Dan ternyata benar semua anggota keluarganya meninggal dunia. Aisyah sedikit kesulitan mencari dimana ibunya dan juga kedua kakaknya dan akhirnya petugas medis di rumah sakit pun membantu untuk mencarikan dimana jenazah anggota keluarganya. Pada saat sudah menemukan dimana jenazahnya pecahlah teriakan histeris Aisyah dan langsung mendekati jenazah keluarganya dan juga memeluknya untuk terakhir kali dan sambil terus bertanya tanya kenapa semua ini bisa terjadi kepadanya.

"Ummi, kakak....jangan tinggalkan Aisyah sendiri,  Aisyah sekarang sudah tidak punya siapa-siapa lagi," ucap Aisyah dengan histeris dan terus menangis.

"Ini benar-benar mimpi buruk Ummi, tidak akan Aisyah lupakan sampai kapanpun."

"Kenapa semua ini terjadi kepada hamba Ya... Allah, hamba benar-benar tidak sanggup.'

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline